Persaingan antara bank dan manajer aset Eropa dengan pesaing Amerika Serikat semakin ketat. Meskipun bank Eropa mencatatkan keuntungan rekor dalam dua tahun terakhir, mereka masih tertinggal jauh dibandingkan dengan lembaga keuangan AS yang lebih besar. Di tengah ekspektasi penurunan regulasi di bawah pemerintahan Donald Trump, tahun 2025 diperkirakan akan menjadi titik balik bagi transaksi merger dan akuisisi (M&A) di Eropa. Para ahli mengantisipasi peningkatan aktivitas M&A, termasuk di sektor investasi alternatif dan FinTech. Namun, hambatan politik dan regulasi tetap menjadi tantangan utama.
Bank-bank Eropa mulai mempertimbangkan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan daya saing melalui konsolidasi. Tahun ini ditandai dengan peningkatan minat pada transaksi M&A, meski beberapa tawaran besar seperti BBVA untuk Sabadell dan UniCredit untuk BPM Banco masih menunggu persetujuan. Jika berhasil, transaksi-transaksi ini dapat membuka jalan bagi lebih banyak konsolidasi di masa depan. Para eksekutif senior percaya bahwa "semua orang berbicara dengan semua orang lainnya," menciptakan lingkungan yang mendukung perubahan signifikan di industri ini.
Volume transaksi M&A layanan keuangan Eropa mencapai 52 miliar euro pada tahun lalu, yang merupakan tingkat tertinggi sejak 2015. Ini menunjukkan bahwa pasar Eropa siap untuk lebih banyak konsolidasi. Misalnya, Banca Ifis baru-baru ini membuat tawaran mengejutkan untuk illimity. Selain itu, potensi pemain AS yang menargetkan pesaing Eropa dengan nilai rendah juga meningkat, terutama di sektor manajemen aset. Manajer aktif berukuran menengah seperti abrdn dan Schroders diprediksi rentan terhadap akuisisi. Namun, hambatan politik dan regulasi masih menjadi tantangan utama, seperti yang terjadi pada UniCredit ketika membangun saham di Commerzbank, yang memicu kontroversi politik.
Meski ada peluang besar untuk konsolidasi, hambatan politik dan regulasi tetap menjadi isu penting. Transaksi M&A sering kali menghadapi oposisi dari pemerintah dan regulator, yang bisa menghalangi proses penggabungan. Contohnya, UniCredit mengalami badai politik ketika membangun saham di Commerzbank. Bank Sentral Eropa (BCE) diperkirakan akan memotong suku bunga sebesar 100 basis poin pada tahun 2025, yang seharusnya mengurangi konsumsi modal dari transaksi M&A. Namun, tantangan regulasi tetap ada, terutama dalam hal kepemilikan asuransi bank.
Di Inggris, institusi besar seperti Aviva, Barclays, dan NatWest kemungkinan akan fokus pada integrasi setelah melakukan akuisisi. Regulator yang lama mendukung institusi yang lebih besar di zona euro diperkirakan tidak akan menghalangi proses ini. ECB diperkirakan akan menyetujui permintaan UniCredit untuk memiliki hingga 29,9% saham di Commerzbank. Bagaimana ECB memperlakukan kepemilikan asuransi bank akan sangat mempengaruhi kelayakan transaksi termasuk tawaran BNP untuk unit AXA dan BPM untuk Anima Holding. Para ahli menekankan bahwa transaksi tak terduga sering kali menjadi kenyataan, sehingga situasi di tahun 2025 bisa berubah drastis tanpa diduga.