Pada hari Jumat, 10 Januari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan peningkatan signifikan. Hal ini terjadi seiring dengan kembali masuknya dana investor asing ke pasar saham Indonesia. Peningkatan ini juga didukung oleh berita positif tentang investasi dari Qatar dalam program pembangunan rumah terjangkau pemerintah. Artikel ini akan membahas detail perkembangan ini serta dampaknya pada ekonomi dan pasar modal Indonesia.
Pada pukul 11:30 WIB, IHSG berhasil menguat hingga 0,56% mencapai posisi 7.104,29. Ini merupakan pertama kalinya indeks menyentuh level psikologis 7.100 setelah empat hari berturut-turut berada di bawah level tersebut. Volume transaksi mencapai 8,5 miliar lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 3,6 triliun. Sektor bahan baku dan energi menjadi penopang utama dengan peningkatan masing-masing 2,02% dan 1,48%. Emiten telekomunikasi Telkom Indonesia (TLKM) juga berkontribusi besar dengan penambahan 5,8 indeks poin.
Selain itu, data pasar kemarin menunjukkan bahwa asing melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 38,84 miliar. Berita baik lainnya adalah notaris kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Qilaa International Group dari Qatar untuk membangun satu juta rumah terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah. Proyek ini merupakan bagian dari program tiga juta rumah per tahun yang dicanangkan pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto. Investor asing ini akan mendukung program perumahan pemerintah dan mengurangi ketergantungan dana dari Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA).
Berita ini memberikan gambaran positif tentang iklim investasi di Indonesia. Kembali masuknya dana asing ke pasar saham menunjukkan kepercayaan investor internasional terhadap potensi ekonomi Indonesia. Selain itu, investasi dari Qatar dalam program perumahan menandakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kolaborasi internasional. Meski masih ada tantangan seperti sentimen eksternal dari Amerika Serikat dan China, langkah-langkah ini menunjukkan upaya serius pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan daya saing pasar modal Indonesia.