Dalam perspektif ekonomi digital yang terus berkembang, Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan, mengekspresikan keyakinannya terhadap peningkatan transaksi pembayaran digital pada tahun 2025. Peningkatan adopsi layanan digitalisasi menjadi faktor utama yang mendukung optimisme ini. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tetap berperan penting dalam mendukung transaksi digital di Superbank, didukung oleh ekosistem kuat Grab. Meskipun demikian, tantangan global seperti dampak gejolak ekonomi era Trump 2.0 tetap menjadi perhatian utama bagi bank digital. Prospek bisnis paylater dan transaksi QRIS juga menjadi fokus diskusi.
Pada hari Kamis, tanggal 16 Januari 2024, dalam acara Power Lunch yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia, Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan, membagikan pandangannya tentang prospek dan tantangan bisnis digital pada tahun 2025. Dalam sesi dialog dengan Anneke Wijaya, Tigor menjelaskan bahwa meski ada tantangan ekonomi global, Superbank tetap optimis tentang pertumbuhan transaksi digital. UMKM dianggap sebagai sektor yang signifikan dalam mendukung transaksi ini, berkat dukungan dari ekosistem Grab yang kuat. Selain itu, Tigor membahas peluang dan tantangan bisnis paylater serta transaksi QRIS di bank digital.
Dari perspektif seorang jurnalis, optimisme Superbank mengenai pertumbuhan transaksi digital menunjukkan kepercayaan terhadap kemampuan teknologi untuk mengubah cara kita melakukan bisnis. Meski tantangan ekonomi global tidak dapat diabaikan, pendekatan adaptif dan inovatif seperti yang digambarkan oleh Superbank dapat membuka peluang baru dalam dunia keuangan digital. Ini memberi kita harapan bahwa teknologi dapat terus mendorong perkembangan ekonomi, bahkan di tengah ketidakpastian.