Pasar
Perusahaan-Perusahaan Indonesia Bersiap Melantai di BEI pada Tahun 2025
2025-01-03

Berbagai perusahaan Indonesia berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun 2025. Ini menandai langkah penting bagi sektor ekonomi Tanah Air, dengan sembilan perusahaan yang telah merencanakan Initial Public Offering (IPO). Perusahaan-perusahaan ini berasal dari berbagai sektor, mulai dari agrokimia hingga properti dan asuransi. IPO ini diprediksi akan mendapatkan respons positif dari pasar, terutama karena beberapa perusahaan tersebut memiliki koneksi dengan tokoh-tokoh bisnis dan politik nasional. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dorongan signifikan bagi perekonomian Indonesia.

Persiapan IPO Sembilan Perusahaan di BEI

PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG), sebuah perusahaan agrokimia, akan melepas sahamnya di BEI. Dengan harga penawaran Rp230 per saham, DGWG berpotensi meraup dana segar hingga Rp202,9 miliar. Dana ini akan digunakan untuk membeli bahan baku pestisida dan menyuntik modal ke PT Fertilizer Inti Technology.

PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi, juga siap melantai pada Januari 2025. Perseroan ini menawarkan 543 juta saham dengan harga Rp1.150 per saham, yang diperkirakan akan menghasilkan dana segar sebesar Rp624 miliar. Dana tersebut akan dialokasikan untuk mendukung operasional dan pengembangan usaha.

PT Brigit Biofarma Teknologi Tbk (OBAT), milik politisi Machmud Lutfi Huzain, akan melantai dengan menawarkan 170 juta saham seharga Rp350 per saham. OBAT juga memberikan waran gratis kepada investor. Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk pembelian bahan baku dan penambahan produksi.

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), entitas anak dari PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk, berencana melepas 566 juta saham seharga Rp4.060 per saham. Perseroan ini bergerak di sektor real estate dan akan menggunakan dana IPO untuk pengembangan proyek-proyek perumahan.

PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC), produsen tepung roti, menawarkan 291,5 juta saham seharga Rp210 per saham. BRRC juga akan menerbitkan waran seri I secara gratis. Dana ini akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

PT Hero Global Investment Tbk (HGII), perusahaan energi, menawarkan 1,3 miliar saham seharga Rp200 per saham. HGII akan menggunakan dana IPO untuk setoran modal ke anak perusahaannya dan mendukung investasi dalam proyek-proyek energi terbarukan.

PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), perusahaan asuransi gaya hidup, menawarkan 412 juta saham seharga Rp100 per saham. YOII akan menggunakan dana IPO untuk biaya marketing dan pengembangan aplikasi.

PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), perusahaan properti, menawarkan 320 juta saham seharga Rp452 per saham. KSIX akan menggunakan dana IPO untuk pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek perumahan baru.

PT Golden Westindo Artajaya Tbk (GWAA), yang bergerak di perdagangan pakan ikan, menunda IPO-nya. Sebelumnya, perseroan berencana menawarkan 6,85 juta lot saham seharga Rp100-Rp120 per saham.

Dari sudut pandang seorang jurnalis, gelombang IPO ini menunjukkan kepercayaan yang kuat dari pelaku pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia. Hal ini juga mencerminkan upaya pemerintah dan regulator untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kapitalisasi pasar modal. Meskipun ada tantangan, langkah ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang investasi dan meningkatkan daya saing perusahaan-perusahaan lokal di kancah global.

More Stories
see more