Berbagai tradisi dan cerita rakyat China terkait perayaan Tahun Baru Imlek masih hidup hingga kini. Salah satu aspek paling menarik dari festival ini adalah legenda-legenda yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya tersebut. Mitos-mitos ini tidak hanya memperkaya warisan budaya, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai penting kepada generasi muda.

Salah satu legenda paling populer adalah kisah tentang monster Nian. Menurut cerita, makhluk berbahaya ini biasa turun ke daratan pada pergantian tahun untuk menculik penduduk desa. Namun, seorang bijak berhasil mengusirnya dengan menggunakan simbol warna merah dan suara keras. Keberhasilan ini kemudian menjadi awal dari tradisi merayakan Tahun Baru Imlek dengan dekorasi merah dan petasan yang gemuruh. Selain itu, mitos lain yang sering diceritakan adalah tentang perlombaan zodiak yang digelar oleh Kaisar Giok. Lomba ini menentukan urutan dua belas hewan dalam kalender zodiak Tiongkok, membentuk dasar bagi astrologi Cina yang masih dipercaya hingga kini.

Dalam konteks modern, perayaan Tahun Baru Imlek bukan hanya sekadar ritual warisan budaya, melainkan juga momen untuk memperkuat ikatan keluarga dan komunitas. Nilai-nilai seperti persatuan, kepedulian sosial, dan apresiasi terhadap tradisi dapat dijaga melalui praktik-praktik seperti memberikan angpao atau bungkusan uang. Kisah-kisah lama ini mengajarkan kita bahwa setiap generasi memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya, sambil terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tradisi ini menginspirasi kita untuk selalu menghargai akar budaya dan meneruskannya kepada generasi mendatang dengan semangat yang lebih baik.