Pasar
Saat Bisnis Salim Terancam: Usai Berjaya 3 Dekade
2024-12-08
Jakarta, CNBC Indonesia – Pada masa lalu, usaha Salim Group mengalami peristiwa yang sangat besar. Dalam tiga dekade masa kejayaan di Indonesia, perusahaan tersebut tiba-tiba menghadapi gangguan pada tahun 1998.
Perjalanan Usaha Salim Group dari Kekayaan ke Kekacauan
Pendiri dan Kerajaan Bisnis
Pendiri perusahaan, Sudono Salim dikenal memiliki tiga kerajaan bisnis di berbagai sektor, seperti BCA, Indocement, Bogasari, dan Indofood. Namun, kerajaan bisnis tersebut kemudian terkena dampak dari krisis 1998 dan peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan kejatuhan Presiden Soeharto. Sudono Salim, yang dekat dengan Soeharto, mendapatkan tantangan karena sentimen anti-Soeharto membuat bisnisnya menjadi sasaran.Dalam hal ini, BCA menjadi sektor yang paling parah terpapar. Sejarawan M.C Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern (2009) mengungkapkan bahwa banyak nasabah menarik dana secara besar-besaran pada masa itu. Ratusan orang mengantre untuk mengurus keuangan mereka di BCA. Namun, akibat situasi yang tidak terkendali, BCA tidak lagi dipercaya masyarakat dan bahkan terancam bangkrut.Peristiwa di BCA dan Indofood
Di BCA, terdapat 122 cabang rusak, termasuk 17 kantor terbakar, 26 cabang dirusak dan dijarah, serta 75 cabang rusak tidak dijarah. Sementara itu, 150 ATM dirusak dan uangnya diambil hingga merugi mencapai Rp 3 miliar. Akibat kondisi keuangan yang parah, BCA kemudian diambil alih pemerintah.Pada sisi lain, pabrik Indofood di Solo dijarah dan dibakar, dan pusat distribusinya hancur. Kerugian dari Indofood mencapai Rp 42 miliar. Namun, setelah BCA diambil alih, Salim pun mengandalkan Indofood untuk terus beroperasi.Usaha Selanjutnya dan Kekayaan Saat Ini
Setelah rentetan kejadian tersebut, Salim tetap kuat berdiri hingga kini. Menurut daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2023 versi Forbes, Anthoni Salim dan keluarga merupakan orang terkaya ke-5. Dia memiliki harta US$10,3 miliar, salah satu pundi-pundi kekayaannya berasal dari Indofood, bisnisnya yang masih beroperasi setelah kerusuhan 1998.Selain itu, Grup Salim telah melebarkan gurita bisnisnya di sektor tambang dengan masuk ke Bumi Resources pada 2022. Salim juga memiliki saham di Medco Energi dan Amman Mineral.Dalam keseluruhan, usahanya Salim Group telah melalui perjalanan yang penuh dengan perubahan dan tantangan. Namun, dengan kekuatan dan keberanian, mereka tetap dapat bertahan dan berkembang.