Pasar
Skandal Gunung Emas 53 Juta Ton: Soeharto-Investor Tertipu
2024-12-07
Di Kalimantan Timur, pada periode 1993, sebuah kisah mengundang perhatian. Sekelompok peneliti dari perusahaan tambang Kanada menemukan bongkahan gunung emas yang dihitung mencapai 53 juta ton di wilayah Busang. Namun, kisah ini akhirnya terbukti hanya merupakan penipuan.
Berita yang Heboh
Dalam laporan investigasi Tempo (30 November 1998), perusahaan tambang asal Kanada bernama Bre-X mengumumkan bahwa tanah Busang memiliki gunung emas sebesar 53 ton. Hal ini langsung membuat saham Bre-X meroket di Kanada dan mencapai rekor tertingginya. Di Indonesia, para petinggi negara dan pengusaha juga langsung terlibat. Bob Hasan dan Sigit Harjojudanto menguasai area penambangan di Busang.Pada awalnya, semua berjalan lancar. Proyek emas di tengah ketidakpastian ekonomi tahun 1990-an menjadi harapan. Namun, ketika Freeport melakukan verifikasi lapangan pada 19 Maret 1997, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa tanah Busang tidak mengandung emas. Beberapa peneliti independen juga melaporkan hal serupa.Kabar ini membuat para investor ngamuk. Mereka sampai menyandera bos Bre-X, David Walsh, untuk meminta uangnya kembali. Meskipun butuh waktu lama agar kasus ini mereda, tanda-tanda tidak jelas terutama soal hilangnya bos Bre-X, Michael de Guzman, masih tersisa.Proses Verifikasi
Sebagai perusahaan ternama, Freeport menjalankan prosedur ketat dalam verifikasi lapangan. Mereka harus mengambil sampel dan menguji di laboratorium untuk membuktikan kehadiran emas di tanah. Namun, pada saat verifikasi itu dilakukan, bos Bre-X menghilang. Mayat yang ditemukan di darat diakui sebagai Guzman, tetapi investigasi menunjukkan bahwa ciri-ciri fisik tidak sesuai.Kemudian, setelah melakukan penelusuran hingga Kanada, ditemukan bukti bahwa Guzman masih hidup dan sengaja disembunyikan. Hal ini membuat kasus semakin rumit dan mengundang banyak pertanyaan.Hubungan dengan Presiden Soeharto
Presiden Soeharto mengharuskan perusahaan asing berbagi saham dan bekerjasama dengan pemerintah. Dalam kasus Busang, PT Freeport-McMoran menjadi perusahaan tambang mewakili pemerintah. Ini menjadi salah satu faktor yang membuat kasus semakin serius.Kesimpulannya, skandal ini tidak hanya mengakibatkan kerugian bagi investor, tetapi juga mengundang perhatian terhadap hubungan antara perusahaan asing dan pemerintah. Kasus ini menjadi contoh penting dalam sejarah bisnis di Indonesia.