Pasar
Saham Baja Gunung Raja Paksi Ambruk Lebih dari 50% Setelah Laporan Keuangan Mengecewakan
2024-11-12
Saham emiten baja PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) mengalami penurunan drastis setelah perusahaan mengungkapkan kinerja keuangan yang buruk. Penjualan bersih perusahaan turun 25,59% secara tahunan, sementara laba bersih anjlok 55%. Investor bereaksi negatif dan melepas saham GGRP secara masif, menyebabkan harga saham ambruk lebih dari 50% dan masuk radar pemantauan bursa.
Saham Baja Gunung Raja Paksi Terpuruk Setelah Laporan Keuangan Mengecewakan Investor
### Kinerja Keuangan GGRP Memburuk di Kuartal III-2024Berdasarkan laporan keuangan terbaru, GGRP mencatatkan penurunan penjualan bersih hingga 25,59% secara tahunan menjadi US$ 537,41 juta atau setara Rp 8,97 triliun pada akhir kuartal ketiga 2024. Angka ini turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 723,26 juta (Rp 11,35 triliun). Kinerja bottom line perusahaan juga tertekan lebih dalam, dengan laba bersih mengalami penurunan hingga 55% menjadi US$ 22,06 juta (Rp 346,34 miliar) dari semula mencapai US$ 49,21 juta (Rp 722,60 miliar).### Saham GGRP Ambruk Lebih dari 50% dan Masuk Radar Pemantauan BursaMerespons kinerja keuangan yang mengecewakan tersebut, saham GGRP yang masuk dalam papan pemantauan khusus langsung ambles dan ramai-ramai dilego oleh investor. Saham GGRP terpantau selalu menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) dalam delapan hari perdagangan secara beruntun, termasuk hari ini, sejak perusahaan menyetor laporan keuangan kuartal III-2024 pada akhir Oktober lalu.Hari ini, saham GGRP kembali ambles 9,43% ke Rp 288 per saham meski Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memasukkan saham ini dalam radar pemantauan karena telah terjadi pergerakan harga saham di luar kebiasaan. Secara total dalam delapan hari perdagangan terakhir, saham GGRP telah ambles 55,35% dengan kapitalisasi pasar lenyap Rp 4,32 triliun dari semula Rp 7,81 triliun akhir bulan lalu dan saat ini tersisa Rp 3,49 triliun.### Rencana Pengurangan Modal Dasar dan Saham Beredar GGRPSebelumnya, perusahaan telah memberikan keterangan kepada pihak bursa terkait volatilitas transaksi saham yang terus menerus ambles. Manajemen GGRP mengungkapkan perusahaan telah memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham untuk melakukan pengurangan modal dasar, ditempatkan dan disetor.Rencana pengurangan modal tersebut akan menurunkan nilai nominal saham dari Rp 500 per lembar menjadi Rp 140 per lembar. Selain itu, jumlah saham pada modal dasar juga akan dikurangi dari 33.800.000.000 saham menjadi 12.168.000.000 saham. Namun, pengurangan ini tidak akan mengurangi atau menarik saham-saham yang telah beredar dan ditempatkan. Selisih dari nilai nominal saham lama dengan nilai nominal baru akan dikembalikan kepada seluruh pemegang saham pada tanggal 8 November 2024.