Pasar
Rupiah Tertekan Akibat Keluarnya Dana Asing dari Pasar Keuangan Domestik
2024-11-12
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan yang signifikan, sejalan dengan derasnya arus keluar dana asing dari pasar keuangan domestik. Hal ini terjadi di tengah kemenangan kembali Donald Trump sebagai Presiden AS, yang diyakini akan berdampak pada stabilitas ekonomi global maupun Indonesia.

Terpilihnya Kembali Trump Sebagai Presiden AS Menjadi Sentimen Negatif Bagi Ekonomi Indonesia

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS

Rupiah dibuka melemah 0,28% di angka Rp15.720/US$ pada hari ini, Selasa (12/11/2024). Selang enam menit sejak perdagangan dibuka, rupiah semakin anjlok 0,64% ke Rp15.775/US$. Pelemahan ini terjadi seiring dengan melesatnya indeks dolar Amerika Serikat (AS) DXY dan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun. Kenaikan dua hal ini memicu aliran dana kembali ke AS untuk sementara waktu di tengah kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS melawan Kamala Harris.Nilai tukar rupiah hari ini tampaknya masih akan tertekan di tengah keluarnya dana asing dari pasar keuangan domestik untuk sementara waktu. Bank Indonesia (BI) menunjukkan untuk periode 4-7 November 2024, tampak dana asing sebesar Rp10,23 triliun kabur dari tiga instrumen keuangan dalam negeri, yakni saham, Surat Berharga Negara (SBN), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Dampak Kembalinya Trump Sebagai Presiden AS

Bagi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, kembalinya Trump ke pucuk pimpinan tertinggi di Negeri Paman Sam bukanlah kabar yang baik. Ia bahkan mengatakan, peristiwa kemenangan Trump saja sebagai Presiden AS pada Pilpres 2024 yang digelar 5 November 2024 menghambat sentimen positif di dalam negeri.Sri Mulyani menegaskan terpilihnya Trump akan menghambat stabilitas eksternal Indonesia, yakni terhambatnya penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di tengah sentimen positif penurunan suku bunga acuan Fed Fund Rate, serta terjadinya aliran modal asing yang keluar setelah Trump terpilih.

Upaya Pemerintah Menjaga Stabilitas Ekonomi

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga telah buka suara ihwal dampak kembali terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat terhadap aktivitas ekonomi global maupun Indonesia. Pemerintah dan BI akan berupaya menjaga stabilitas ekonomi di tengah gejolak pasar keuangan global akibat kemenangan Trump.Berbagai langkah akan diambil, termasuk intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga nilai tukar rupiah, serta koordinasi kebijakan moneter dan fiskal untuk meredam dampak negatif dari situasi global yang tidak menentu. Pemerintah juga akan terus memantau perkembangan situasi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi perekonomian nasional.
More Stories
see more