Pasar
Suspensi Saham RATU: Langkah BEI Menghadapi Kenaikan Harga yang Drastis
2025-01-20

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengambil tindakan untuk menghentikan sementara perdagangan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) pada sesi perdagangan pertama hari Senin, 20 Januari 2025. Keputusan ini diambil karena peningkatan harga saham yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Pada penutupan Jumat lalu, saham RATU mencapai batas auto rejection atas (ARA) sebesar 5.400 rupiah per saham, menunjukkan kenaikan drastis hingga 370% dari harga IPO-nya. Ini merupakan suspensi kedua bagi emiten ini sejak debutnya di BEI pada 8 Januari 2025.

Penghentian Perdagangan: Respons Terhadap Fluktuasi Pasar

Langkah BEI untuk menghentikan perdagangan saham RATU bertujuan untuk memastikan stabilitas pasar dan mencegah spekulasi berlebihan. Sejak awal perdagangan, saham RATU telah menunjukkan volatilitas tinggi, dengan kenaikan harga yang sangat pesat. Hal ini memicu kekhawatiran tentang potensi overvaluation dan risiko pasar yang tidak stabil. Dengan suspensi ini, BEI berusaha memberikan waktu bagi investor untuk mengevaluasi situasi dan menghindari kerugian yang mungkin terjadi akibat fluktuasi harga yang ekstrem.

Perdagangan saham RATU akan dihentikan sementara mulai sesi I tanggal 20 Januari 2025 sampai ada pengumuman lebih lanjut dari bursa. Tindakan ini dilakukan setelah saham RATU mencapai batas ARA pada penutupan Jumat lalu. Peningkatan harga yang drastis ini mencerminkan minat investor yang tinggi terhadap emiten ini, namun juga menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas pasar. BEI berharap langkah ini dapat membantu meredam spekulasi dan memberikan kesempatan bagi pasar untuk menetap.

Latar Belakang Emiten dan Struktur Kepemilikan

RATU adalah anak usaha dari PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), sebuah perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi. RAJA memiliki 99,99% saham RATU, sementara sisanya dimiliki oleh PT Rukun Prima Sarana dan Djauhar Maulidi. Struktur kepemilikan ini menunjukkan dominasi kuat dari RAJA dalam operasional dan strategi bisnis RATU. Selain itu, RAJA sendiri dikendalikan oleh Hapsoro, yang bekerja sama dengan Djauhar Maulidi, Medi Avianto, dan Arsjad Rasjid.

Kehadiran RATU di BEI menandai langkah penting bagi grup RAJA dalam memperluas akses pembiayaan dan meningkatkan visibilitas perusahaan di pasar modal. Namun, kenaikan harga saham yang cepat setelah IPO juga menunjukkan adanya potensi risiko yang harus dikelola dengan hati-hati. Investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor fundamental perusahaan serta dinamika pasar secara menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi. BEI berkomitmen untuk memantau situasi ini dengan ketat dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga integritas dan stabilitas pasar.

More Stories
see more