Pasar
Tajuk: Perubahan Harga Minyak Mentah dan Dampak Perang Rusia-Ukraina
2024-11-19
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah mengalami sedikit kenaikan setelah reli pada hari sebelumnya yang disebabkan oleh penghentian produksi di ladang minyak Johan Sverdrup di Norwegia. Namun, investor tetap berhati-hati karena kekhawatiran terhadap potensi eskalasi perang tersebut.
Dampak Perang dan Perubahan Harga Minyak Mentah
Harga Minyak Brent
Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Selasa (19/11/2024) pukul 10.30 WIB, harga minyak mentah Brent tercatat US$73,43 per barel, naik 0,18% dari posisi sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa尽管有一些调整,但 Brent 原油价格仍保持着一定的上涨趋势。Perubahan harga ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti penghentian produksi di ladang minyak dan kekhawatiran perang.Para trader dan investor perlu memantau perubahan harga minyak ini dengan cermat, karena harga minyak memiliki pengaruh yang signifikan pada berbagai sektor ekonomi, termasuk industri transportasi dan energi.Harga Minyak WTI
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga mengalami kenaikan 0,18% ke US$69,27 per barel. Kondisi ini menunjukkan bahwa kedua jenis minyak mentah memiliki tren yang sama, meskipun dengan perbedaan harga yang relatif kecil.Perubahan harga WTI juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti produksi di ladang minyak dan kondisi pasar internasional. Investor perlu mempertimbangkan semua faktor ini sebelum membuat keputusan investasi.Perang Rusia-Ukraina dan Dampak pada Harga Minyak
Pada hari Minggu, Rusia melancarkan serangan udara terbesar ke Ukraina dalam hampir tiga bulan, menyebabkan kerusakan parah pada sistem tenaga negara tersebut. Ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang pasokan minyak, karena Ukraine adalah negara yang penting dalam distribusi minyak di dunia.Keputusan pemerintah Presiden Joe Biden untuk mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia juga telah menimbulkan ketegangan dan kekhawatiran. Kremlin telah menyatakan bahwa Rusia akan merespons keputusan tersebut dengan cara yang "ceroboh", yang dapat mengakibatkan peningkatan risiko konfrontasi dengan aliansi NATO.Ini menunjukkan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina tidak hanya memiliki dampak pada kedua negara tersebut, tetapi juga pada pasar minyak di seluruh dunia. Investor perlu memantau perkembangan perang ini dengan cermat dan mengadaptasi strategi investasi mereka sesuai dengan kondisi pasar.Problema Produksi di Ladang Minyak
Equinor (EQNR.OL) di Norwegia telah menghentikan produksi di ladang minyak Johan Sverdrup, yang merupakan ladang minyak terbesar di Eropa Barat, karena pemadaman listrik di darat. Upaya untuk memulai kembali produksi sedang dilakukan, tetapi waktu pasti pemulihannya belum diketahui.Di Kazakhstan, ladang minyak terbesar Tengiz, yang dioperasikan oleh Chevron (CVX.N), telah mengurangi produksi minyak sebesar 28%-30% akibat perbaikan yang sedang berlangsung. Perbaikan ini diperkirakan selesai pada hari Sabtu.Problema produksi di ladang minyak ini telah mengakibatkan kekhawatiran tentang pasokan minyak global. Investor perlu memantau perkembangan produksi di ladang minyak ini dengan cermat, karena ini dapat mempengaruhi harga minyak di masa depan.Aliran Perdagangan WTI
Para pedagang mulai mengalihkan perdagangan WTI ke kontrak Januari menjelang berakhirnya kontrak Desember pada hari Rabu. Pada hari Senin, WTI beralih ke contango untuk pertama kalinya sejak Februari, dengan pengiriman Januari diperdagangkan dengan premi dibandingkan kontrak Desember (CLc1-CLc2), yang menunjukkan pelonggaran keketatan pasokan.Aliran perdagangan ini menunjukkan bahwa investor sedang berusaha mengadaptasi dengan kondisi pasar minyak. Mereka memindahkan perdagangan ke kontrak Januari untuk menghindari risiko kekurangan pasokan di kontrak Desember.Ini menunjukkan bahwa investor sangat sensitif terhadap kondisi pasar minyak dan selalu mencari cara untuk mengoptimalkan keuntungan mereka.