Pasar
Tampaknya Investor Domestik Mengembalikan Perhatian ke Saham Telekomunikasi di RI
2024-11-19
Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam dunia investasi, beberapa emiten telekomunikasi dan menara telekomunikasi mengalami perubahan yang menarik. Pada perdagangan sesi II Selasa (19/11/2024) atau 30 menit sebelum penutupan perdagangan hari ini, investor kembali menunjukkan minat terhadap beberapa saham telekomunikasi.

Pergerakan Saham Telekomunikasi di RI

Indosat (ISAT)

Saham PT Indosat Tbk (ISAT) menjadi perhatian utama dengan kenaikan sebesar 8,93% hingga mencapai harga Rp 2.440/unit. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap perusahaan ini. Indosat memiliki posisi yang kuat di pasar telekomunikasi dengan berbagai layanan dan infrastruktur yang memadai.Dalam beberapa tahun terakhir, Indosat telah berhasil mengembangkan bisnisnya dan meningkatkan keuntungan. Mereka terus mengembangkan teknologi terbaru untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Ini membuat Indosat menjadi salah satu saham favorit investor.

Telkom Indonesia (Persero) (TLKM)

Saham telekomunikasi BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) juga menunjukkan perkembangan yang signifikan. Dengan kenaikan 8,88%, TLKM mencapai harga Rp 2.820/unit. TLKM merupakan salah satu perusahaan terbesar di industri telekomunikasi di Indonesia.Dalam beberapa tahun terakhir, TLKM telah melakukan inovasi dan pengembangan yang signifikan. Mereka terus meningkatkan infrastruktur dan layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Selain itu, TLKM juga memiliki keunggulan dalam pasar dengan berbagai produk dan layanan yang beragam.

Mora Telematika Indonesia (MORA)

Saham Mora Telematika Indonesia (MORA) naik 8,57% menjadi Rp 380/unit. MORA merupakan perusahaan yang beroperasi di bidang telematika dan memiliki potensi yang besar. Mereka terus mengembangkan teknologi dan layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar.MORA memiliki keunggulan dalam teknologi dan pengembangan. Mereka terus mengembangkan produk dan layanan yang inovatif untuk memberikan nilai tambah bagi pengguna. Ini membuat MORA menjadi saham yang menarik bagi investor.

Dayamitra Telekomunikasi (MTEL)

Saham Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) naik 2,65% menjadi Rp 580/unit. MTEL merupakan perusahaan yang beroperasi di bidang telekomunikasi dan memiliki potensi yang cukup. Mereka terus mengembangkan bisnis dan meningkatkan kinerja mereka.MTEL memiliki keunggulan dalam layanan dan infrastruktur. Mereka terus meningkatkan kualitas layanan dan mengembangkan infrastruktur baru untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Ini membuat MTEL menjadi saham yang memiliki potensi untuk tumbuh di masa depan.

XL Axiata (EXCL)

Saham XL Axiata (EXCL) naik 1,86% menjadi Rp 2.190/unit. XL Axiata merupakan salah satu perusahaan terbesar di industri telekomunikasi di Indonesia. Mereka memiliki pasar yang luas dan terus mengembangkan bisnis mereka.XL Axiata memiliki keunggulan dalam teknologi dan layanan. Mereka terus mengembangkan produk dan layanan yang beragam untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Selain itu, XL Axiata juga memiliki keunggulan dalam distribusi dan pemasaran.Tampaknya investor domestik kembali mempertimbangkan saham-saham telekomunikasi di RI. Selama sepekan terakhir, asing mencatatkan jual bersih saham TLKM di semua pasar senilai Rp 1,9 triliun dengan volume saham yang berpindah tangan sejumlah 727,9 juta saham. Frekuensi transaksi sebanyak 78.443 kali.Tekanan jual asing sempat memberikan tantangan hebat kepada saham TLKM lantaran porsi mereka yang cukup signifikan mencapai 70-80% terhadap saham perseroan yang beredar di publik. Namun, memasuki awal perdagangan pekan ini, saham TLKM kembali diborong oleh investor domestik terpantau membukukan beli bersih hingga mencapai Rp 236,8 miliar dan tekanan dari jual bersih asing melandai di Rp 176 miliar.Aksi serbu lagi investor di saham TLKM tersebut menandai asa kebangkitan TLKM. Raksasa telekomunikasi pelat merah tersebut tercatat getol menebar dividen jumbo dengan dividend payout ratio (DPR) di level 60-90%. TLKM juga tergolong emiten dengan kinerja stabil diukur dari sisi top line maupun bottom line. Dalam tiga tahun terakhir, Telkom mampu mempertahankan pendapatan di kisaran Rp 143-149 triliun dengan laba bersih di posisi Rp 20-24 triliun, serta rasio capex konsisten di level 25-30% atau setara Rp 30-35 triliun dari pendapatan perusahaan.Di lain sisi, prospek saham telekomunikasi juga masih cenderung positif kedepannya karena terdongkrak oleh adanya teknologi artifical intelligence (AI) dan prospek pembangunan menara telekomunikasi bagi emiten tersebut kedepannya.CNBC INDONESIA RESEARCH[email protected]Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.(chd/chd)Saksikan video di bawah ini:Video: IPO Jumbo-Musim Dividen, Pendongkrak Transaksi BEI Akhir Tahun
More Stories
see more