Gaya Hidup
Tentang Bali yang Tidak Direkomendasikan untuk Dikunjungi pada 2025
2024-11-22
Jakarta, CNBC Indonesia - Bali, yang dulu begitu populer, kini menjadi salah satu destinasi di dunia yang harus diperhatikan kembali sebelum dikunjungi pada tahun 2025. Mengapa demikian? Menurut laporan The Independent dan Fodor, Bali telah mengalami masalah serius seperti "kiamat plastik" akibat overtourism. Pada 2023 lalu, Bali telah di kunjungi oleh 5,2 juta wisatawan mancanegara. Ini juga menyebabkan hampir 303 ribu ton sampah plastik di Pulau Dewata. Pantai-pantai yang dulunya indah kini terkubur di bawah sampah plastik. Kristin Winkaffee, pakar wisata berkelanjutan, mengatakan bahwa "pariwisata yang berlebihan" dapat memengaruhi kehidupan masyarakat Bali dan berisiko kehilangan identitas budaya.

Bali: Dari Popular menjadi Harus Dipertimbangkan Ulang

Bali: Proses Overtourism dan Dampaknya

Bali, yang dulu menjadi tujuan favorit wisatawan, kini menghadapi tantangan besar akibat jumlah wisatawan yang terus meningkat. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada 2023, sebanyak 5,2 juta wisatawan mancanegara telah mengunjungi Bali. Namun, hal ini juga mengakibatkan masalah seperti "kiamat plastik". Sampah plastik yang banyak dihasilkan telah mengancam keindahan pantai-pantai di Bali. Ini bukan hanya masalah estetika, tetapi juga mempengaruhi lingkungan dan kehidupan masyarakat.

Overtourism di Bali telah mencapai titik yang tidak dapat diabaikan. Turis yang melebihi kapasitas telah mengganggu kehidupan lokal dan mengancam identitas budaya Bali. Para wisatawan harus menjadi lebih berhati-hati dalam memilih destinasi wisata mereka untuk menghindari dampak negatif yang besar.

Impak Budaya dan Identitas di Bali

Kristin Winkaffee benar-benar mengungkapkan permasalahan yang dihadapi Bali. Tanpa perubahan, Bali berisiko kehilangan identitas budaya yang unik dan khasnya. Budaya adalah bagian penting dari suatu daerah dan harus dilestarikan. Jika Bali terus mengalami overtourism, budaya lokal akan terancam dan mungkin akan berubah secara drastis.

Para wisatawan harus memahami betapa pentingnya untuk menghargai dan melestarikan budaya lokal. Mereka harus berperan aktif dalam mengurangi dampak negatif dari pariwisata excessive. Dengan demikian, Bali dapat tetap menjadi destinasi yang indah dan memiliki identitas budaya yang unik.

Destinasi Wisata Lain yang Tidak Direkomendasikan

Beside Bali, ada beberapa destinasi wisata lainnya yang juga tidak direkomendasikan untuk dikunjungi pada 2025. Gunung Everest, salah satu gunung tertinggi di dunia, memiliki kendala safety dan infrastruktur. Koh Samui di Thailand juga berpotensi mengalami masalah seperti penumpukan setelah acara The White Lotus. Barcelona, Spanyol; Mallorca, Spanyol; Venesia, Italia; Kepulauan Canaria, Spanyol; dan Lisbon, Portugal memiliki masalah seperti biaya masuk yang tinggi dan kurangnya akomodasi penginapan.

Destinasi wisata ini harus dipertimbangkan dengan seksama sebelum wisatawan memilih tempat untuk berlibur. Mereka harus memastikan bahwa destinasi tersebut dapat memberikan pengalaman yang baik dan tidak mengakibatkan masalah yang besar.

More Stories
see more