Pasar
Tindakan Pemerintah China dan Dampak pada Bursa Asia
2024-12-20
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham di Asia mengalami perubahan bervariasi pada hari ini. Para pelaku pasar menunggu keputusan bank sentral China mengenai suku bunga. Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,11% saat data inflasi terbaru dilepaskan. Indeks Topix yang lebih luas juga kuat 0,32%. Namun, indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,95%, dan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq melemah 0,63%. Di Australia, S&P/ASX 200 mulai hari dengan penurunan 0,98% dan mencapai level terendahnya sejak 1 November. Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng di Hong Kong berada di 19.730, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah daripada penutupan sebelumnya di level 19.752,51. Pada hari ini, bank sentral China (PBoC) akan mengumumkan kebijakan suku bunganya pada periode Desember 2024. Sebelumnya pada November, China mempertahankan suku bunga acuan pinjamannya tidak berubah, sebuah langkah yang sangat dinanti-nantikan setelah pemotongan tajam biaya pinjaman bulan lalu. Pemberi pinjaman utama China mempertahankan suku bunga acuan pinjaman 1 tahun dan 5 tahun tetap pada 3,1% dan 3,6%. Pada bulan Oktober, bank-bank China telah memangkas suku bunga sebagai bagian dari paket stimulus Beijing untuk menghidupkan kembali momentum pertumbuhan, yang mengurangi margin keuntungan pemberi pinjaman yang sudah ditekan dan membatasi ruang untuk pelonggaran lebih lanjut. China juga akan merilis produksi industri China secara tahunan sejak periode Januari hingga November 2024. Sebelumnya, produksi industri China hingga Oktober 2024 tercatat 5,8% dan bergerak stagnan dari September 2024 yang juga 5,8%. Selain itu, China akan merilis tingkat pengangguran periode November 2024. Sebelumnya, tingkat pengangguran di China menurun pada Oktober 2024 menjadi 5% dari 5,1% pada September 2024. Selain itu juga terdapat rilis data penjualan ritel China periode November 2024. Sebelumnya, penjualan ritel di China mengalami lonjakan pada Oktober menjadi 4,8% dari 3,2% pada September 2024. CNBC INDONESIA RESEARCH (ras/ras)

Dampak Pemerintah China pada Pasar Asia

Indeks Nikkei di Jepang

Indeks Nikkei 225 di Jepang mengalami kenaikan sebesar 0,11% setelah data inflasi terbaru dilepaskan. Ini menunjukkan adanya perubahan positif dalam pasar saham di Jepang. Data inflasi dianggap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan pasar saham. Indeks Nikkei 225 sering menjadi indikator penting bagi kondisi pasar saham di Jepang. Dalam beberapa periode, perubahan indeks ini dapat memberikan wawasan tentang tren ekonomi di negara tersebut.

Indeks Kospi di Korea Selatan

Indeks Kospi di Korea Selatan mengalami penurunan sebesar 0,95%. Hal ini menunjukkan adanya ketidakstabilan dalam pasar saham di Korea Selatan. Faktor-faktor seperti keputusan bank sentral dan kondisi ekonomi internasional dapat mempengaruhi pergerakan indeks ini. Penurunan indeks Kospi dapat mengindikasikan adanya kendala atau ketidakpastian dalam ekonomi Korea Selatan. Namun, kondisi pasar saham juga dapat berubah sesuai dengan perkembangan ekonomi dan kebijakan pemerintah.

Produksi Industri di China

Produksi industri di China tercatat 5,8% hingga Oktober 2024 dan bergerak stagnan dari September 2024. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan produksi industri di China mengalami kendala. Faktor-faktor seperti krisis global dan ketidakstabilan politik dapat mempengaruhi produksi industri di negara ini. Namun, pemerintah China telah mengambil langkah-langkah seperti pemotongan suku bunga untuk menghidupkan kembali momentum pertumbuhan. Produksi industri juga merupakan indikator penting bagi kondisi ekonomi di China.

Data Penjualan Ritel di China

Data penjualan ritel di China mengalami lonjakan pada Oktober menjadi 4,8% dari 3,2% pada September 2024. Ini menunjukkan adanya perkembangan positif dalam sektor ritel di China. Faktor-faktor seperti kenaikan minat konsumen dan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi penjualan ritel. Penjualan ritel juga merupakan indikator penting bagi kondisi ekonomi di China. Data ini memberikan wawasan tentang perkembangan ekonomi di sektor ini.
More Stories
see more