Pasar
Titik Perubahan Rupiah Terhadap Dolar AS
2024-12-20
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini, kondisi rupiah terhadap dolar AS sedang mengalami perubahan yang signifikan. Setelah bank sentral AS (The Fed) menunjukkan sikap tidak terlalu agresif dalam memangkas suku bunganya di tahun depan, rupiah mulai melemah.

Impak dari Keputusan The Fed

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka dengan sedikit penurunan yaitu 0,03% di angka Rp16.290/US$ pada hari ini, Jumat (20/12/2024). Namun, hanya dalam waktu kurang dari dua menit setelah perdagangan dibuka, rupiah terus terdepresiasi ke level Rp16.300/US$. Sementara itu, DXY pada pukul 09:01 WIB sedikit naik 0,01% menjadi angka 108,42, yang lebih tinggi daripada posisi kemarin (19/12/2024) yang berada di angka 108,41. Koreksi yang terjadi pada rupiah masih terus berlangsung di tengah keperkasaan greenback yang masih mendominasi beberapa hari terakhir. The Fed dalam pernyataan terbaru menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) pada 2025 hanya akan terjadi dua kali, lebih rendah daripada proyeksi September yang mencapai 100 basis poin (bps). Hal ini didukung oleh pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang menegaskan perlunya kehati-hatian dalam penyesuaian kebijakan moneter. Ekspektasi ini menyebabkan penguatan dolar AS dan memberi tekanan pada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

Faktor-faktor yang Menyebabkan Lemahnya Rupiah

Menurut Kepala Ekonom Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, pelemahan rupiah sejalan dengan ekspektasi pasar yang kecewa dengan proyeksi penurunan suku bunga The Fed yang lebih kecil. "Ekspektasi pasar semula cukup tinggi, tetapi ternyata The Fed lebih berhati-hati, sehingga wajar jika rupiah melemah," ujar Myrdal. Ini menunjukkan bahwa perubahan kebijakan moneter The Fed memiliki dampak yang signifikan pada nilai rupiah. Selain itu, kondisi pasar internasional juga memainkan peran penting. Keperkasaan greenback yang masih mendominasi beberapa hari terakhir membuat rupiah lebih rentan terhadap tekanan.

Perspektif Ekonomi dan Implikasi

Perubahan nilai rupiah terhadap dolar AS tidak hanya merupakan isu teknis, tetapi juga memiliki implikasi yang luas bagi ekonomi Indonesia. Jika rupiah terus melemah, akan berdampak pada impor dan eksport, harga barang-barang, dan tingkat inflasi. Oleh karena itu, pemerintah dan bank sentral perlu berhati-hati dalam mengatur kebijakan moneter dan fiskal. Mereka harus mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi pada nilai mata uang dan ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, investor juga perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Perubahan nilai rupiah dapat mempengaruhi nilai investasi asing dan keuangan perusahaan di Indonesia. Mereka harus memantau kondisi pasar dengan seksama dan mengambil langkah-langkah yang tepat.

Perspektif Lain dalam Mengatasi Lemahnya Rupiah

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi pelemahan rupiah. Salah satunya adalah meningkatkan produktivitas ekonomi melalui inovasi dan pengembangan teknologi. Dengan meningkatkan produktivitas, Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di pasar internasional dan mengurangi dependensi terhadap impor. Selain itu, pemerintah juga dapat mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Misalnya, dengan memberikan subsidi atau bantuan kepada sektor yang berpotensi. Selain itu, bank sentral dapat mengatur suku bunga dengan cermat untuk mempertahankan stabilitas nilai mata uang.
More Stories
see more