Berita
Tragis: Pengungsi Irak yang Kontroversial Tewas dalam Siaran Langsung TikTok
2025-01-31

Pengungsi Irak bernama Salwan Momika, yang sebelumnya mencetuskan kemarahan global karena tindakan kontroversialnya, mengalami nasib tragis pada malam Rabu. Pria berusia 38 tahun ini ditembak mati saat melakukan siaran langsung di TikTok, hanya beberapa jam sebelum sidang pengadilan atas kasus pembakaran Al-Quran yang dilakukannya. Peristiwa ini mengejutkan dunia dan memicu reaksi keras dari pemerintah Swedia serta masyarakat internasional.

Momika, seorang pengungsi asal Ninawa, Irak utara, tiba di Swedia pada tahun 2018 dan mendapat izin tinggal selama tiga tahun pada 2021. Sebagai individu dengan latar belakang politik dan militer, ia pernah mendirikan partai politik dan milisi di wilayah konflik Timur Tengah. Namun, aksinya membakar Al-Quran pada tahun 2023 telah memicu kemarahan luas di kalangan umat Islam. Tragisnya, hidupnya berakhir dalam situasi yang sama sekali tidak terduga, ketika ia menjadi korban penembakan saat sedang live di platform media sosial.

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menyalahkan "kekuatan asing" atas kematian Momika, sementara lima orang telah ditangkap oleh polisi. Investigasi menyimpulkan bahwa ada indikasi kuat hubungan antara pembunuhan ini dengan kepentingan luar negeri. Dinas Keamanan Swedia juga turut terlibat dalam penyelidikan tersebut, mengingat risiko yang signifikan terkait kekuatan asing.

Wakil PM Swedia Ebba Busch mengecam keras pembunuhan ini, menyatakan bahwa hal tersebut merupakan ancaman bagi demokrasi bebas. Ia menekankan pentingnya menghadapi insiden seperti ini dengan kekuatan penuh masyarakat. Peristiwa ini menyoroti kompleksitas isu kebebasan ekspresi dan dampaknya terhadap stabilitas sosial-politik, serta tantangan yang dihadapi negara dalam menjaga kedaulatan hukum.

Kematian tragis Salwan Momika menandai akhir yang tak terduga dari serangkaian peristiwa kontroversial yang melibatkannya. Insiden ini tidak hanya mengejutkan publik tetapi juga memunculkan pertanyaan mendalam tentang kebebasan berekspresi, hak asasi manusia, dan tanggung jawab masyarakat dalam menghadapi aksi provokatif. Situasi ini menunjukkan betapa rumitnya isu-isu yang berkaitan dengan pluralisme dan toleransi di era globalisasi modern.

More Stories
see more