Gaya Hidup
Tren Kecantikan 2025: Produk Berkualitas Tinggi Berbasis Bahan Alami Menjadi Pilihan Konsumen
2024-11-10
Industri kecantikan di Indonesia diprediksi akan terus tumbuh pesat di tahun 2025. Konsumen semakin selektif dalam memilih produk, tidak lagi hanya terfokus pada merek, tetapi juga pada kandungan bahan-bahan yang terdapat di dalamnya. Produk-produk yang mampu menenangkan kulit, meningkatkan skin barrier, dan mengatasi masalah kulit seperti jerawat diperkirakan akan menjadi tren di masa mendatang.

Konsumen Cerdas, Produk Berkualitas Tinggi Menjadi Prioritas

Pergeseran Tren Pemilihan Produk Kecantikan

Tren pemilihan produk kecantikan di Indonesia semakin bergeser. Konsumen tidak lagi hanya terfokus pada merek, tetapi juga memperhatikan kandungan bahan-bahan yang terdapat di dalam produk. Hal ini diungkapkan oleh Co-Founder & CEO Social Bella, Christopher Madiam, yang menyatakan bahwa konsumen saat ini lebih memperhatikan apa yang dijual oleh merek-merek tersebut, terutama dari segi kandungan bahan.Pergeseran ini menunjukkan bahwa konsumen Indonesia semakin sadar akan pentingnya bahan-bahan yang terkandung dalam produk skincare dan kosmetik. Produk kecantikan yang bersifat lembut dan menenangkan kulit diperkirakan akan semakin diminati oleh konsumen.

Tren Produk Kecantikan yang Diminati

Aesthetic doctor, dr. Abelina, menjelaskan bahwa tren kecantikan ke depan masih akan didominasi oleh produk-produk yang mampu mencerahkan kulit, bersifat lembut, dan juga produk untuk mengatasi masalah jerawat. Namun, dr. Abelina mengingatkan agar konsumen tidak terlalu terburu-buru mengikuti tren yang sedang populer, melainkan harus kritis dan mempertimbangkan kondisi kulit masing-masing.Hasil studi yang dilakukan oleh Insight Factory menunjukkan adanya peningkatan pencarian konsumen terhadap kandungan bahan (ingredients) produk kecantikan dibandingkan dengan pencarian berdasarkan merek. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen semakin memperhatikan komposisi bahan-bahan yang terdapat dalam produk kecantikan.

Bahan-bahan Unggulan yang Diminati Konsumen

Berdasarkan laporan Insight Factory, terdapat beberapa bahan-bahan yang diprediksi akan diminati oleh konsumen di masa mendatang, di antaranya:1. Centella: Bahan ini diyakini dapat memperbaiki skin barrier dan mengurangi peradangan.2. Salicylic Acid: Bahan ini dapat membersihkan pori-pori yang tersumbat dan membantu mengurangi jerawat.3. Panthenol: Bahan ini dapat menghidrasi kulit dan memproduksi lipid untuk menjaga skin barrier.4. Niaciamide: Bahan ini dapat meminimalkan pori-pori yang membesar dan memperbaiki warna kulit.5. Beras: Bahan ini dapat meningkatkan tekstur kulit dan mencerahkan noda hitam.6. Arbutin: Bahan ini dapat mengurangi hiperpigmentasi.7. Ceramide: Bahan ini dapat menjaga kelembapan kulit untuk mencegah kekeringan.8. Glycolic Acid: Bahan ini dapat mengangkat sel-sel kulit mati.Dengan semakin tingginya kesadaran konsumen terhadap kandungan bahan-bahan dalam produk kecantikan, industri ini diperkirakan akan terus tumbuh pesat, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di kota-kota tersier di luar Jawa.

Peran Pemerintah dalam Menjaga Kualitas Produk Kecantikan

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, meyakini bahwa industri kecantikan akan tumbuh pesat ke depan. Hal ini dikarenakan perawatan diri sudah menjadi bagian hidup masyarakat Indonesia. Namun, Ikrar menekankan pentingnya konsumen untuk memilih produk kecantikan yang memiliki sertifikasi BPOM, agar terhindar dari produk ilegal dan abal-abal.Untuk mendukung pertumbuhan industri kecantikan yang sehat, Sociolla menggandeng BPOM dalam gelaran Sociolla Beauty Wonderland (SBW) 2024. Melalui acara ini, konsumen dapat memperoleh informasi dan edukasi mengenai pentingnya memilih produk kecantikan yang berkualitas dan aman.Dengan semakin tingginya kesadaran konsumen dan peran aktif pemerintah dalam menjaga kualitas produk kecantikan, industri ini diperkirakan akan terus berkembang pesat di masa mendatang, dengan produk-produk berkualitas tinggi berbasis bahan alami menjadi pilihan utama konsumen.
More Stories
see more