Gaya Hidup
Apotek Singapura Mulai Jual Alat Tes HIV Mandiri Tahun 2025
2024-12-01
Singapura, sebuah negara yang terus berinovasi dalam hal kesehatan. Pada akhir Januari 2025, pemerintah Singapura mengambil langkah penting dengan mengizinkan penjualan alat tes mandiri HIV di apotek ritel tertentu. Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan akses terhadap tes HIV di masyarakat dan mendorong tes rutin.

Manfaat Tes Mandiri HIV

Tes mandiri HIV dianggap sebagai cara yang cepat dan mudah untuk mengetahui status HIV seseorang. Kit (alat tes) ini dapat digunakan secara mandiri di tempat pribadi dan melibatkan pengambilan spesimen oral sendiri menggunakan penyeka. Dengan adanya alat ini, orang dapat dengan mudah mengetahui status HIV mereka tanpa harus berkunjung ke klinik atau puskesmas.Para medis juga menganggap bahwa tes mandiri HIV sangat penting. Sebagian besar pasien HIV yang baru terdeteksi mengalami infeksi stadium akhir pada saat diagnosis. Dengan melakukan tes mandiri secara rutin, orang dapat mengetahui status HIV mereka lebih awal dan mengambil tindakan pencegahan lebih awal.

Persentase Kasus HIV Terdeteksi

MOH Singapura menyatakan bahwa proporsi pasien HIV yang baru terdeteksi mengalami infeksi stadium akhir cukup tinggi. Pada tahun 2023, 52% kasus terdeteksi pada infeksi stadium akhir, 51% pada tahun 2022, dan 62% pada tahun 2021. Namun, proporsi yang terdeteksi melalui pengujian HIV yang dilakukan sendiri masih tergolong rendah. Pada tahun 2023, hanya 15% kasus tersebut melalui tes mandiri, 17% pada tahun 2022, dan 16% pada tahun 2021.Ini menunjukkan bahwa masih banyak orang yang belum melakukan tes mandiri HIV secara rutin. Pemerintah Singapura berharap dengan mengizinkan penjualan alat tes mandiri di apotek ritel, orang akan lebih mudah melakukan tes mandiri dan mengetahui status HIV mereka.

Rekomendasi Tes HIV

MOH menyarankan bahwa setiap orang dewasa menjalani tes setidaknya sekali seumur hidup, terlepas dari faktor risikonya. Orang yang terlibat dalam perilaku seksual berisiko tinggi harus menjalani tes HIV rutin setiap tiga hingga enam bulan. Sementara itu, mereka yang berisiko lebih tinggi terinfeksi HIV harus melakukan tes lebih sering dan menemui penyedia layanan kesehatan untuk mendiskusikan pilihan tindakan pencegahan.Ini adalah langkah penting yang harus diambil untuk mengurangi angka kasus HIV di Singapura. Dengan melakukan tes mandiri secara rutin dan mengikuti rekomendasi yang diberikan, orang dapat mengurangi risiko terinfeksi HIV dan menjaga kesehatan mereka.

Kasus HIV di Singapura

Menurut MOH, 209 kasus baru HIV dilaporkan di antara warga negara dan penduduk tetap Singapura pada tahun 2023. Ini sedikit meningkat dari 202 kasus pada tahun 2022, yang merupakan yang terendah sejak tahun 1998. Pada tahun 2021, ada 250 infeksi baru dan 261 pada tahun 2020.MOH terus berupaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV dan mengurangi angka kasus. Dengan mengizinkan penjualan alat tes mandiri di apotek ritel, pemerintah Singapura berharap dapat membantu lebih banyak orang mengetahui status HIV mereka dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.
More Stories
see more