Pasar
Agung Podomoro Land Tetap Kokoh di Tengah Gejolak Pasar: Strategi Diversifikasi dan Optimalisasi Segmen Perhotelan-Ritel
2024-11-05
Di tengah tantangan yang dihadapi industri properti, Agung Podomoro Land (APLN) tetap mampu mempertahankan kinerjanya dengan mengandalkan segmen perhotelan dan pusat perbelanjaan. Perusahaan ini berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan berulang serta marketing sales yang signifikan di tengah kondisi pasar yang kurang kondusif.

Menjaga Momentum di Tengah Gejolak Pasar

Optimalisasi Segmen Perhotelan dan Pusat Perbelanjaan

Agung Podomoro Land (APLN) mengakui bahwa segmen perhotelan dan pusat perbelanjaan menjadi tulang punggung utama bagi kinerja perusahaan saat ini. Hal ini tidak terlepas dari mulai menggeliatnya kembali aktivitas bisnis dan konsumsi masyarakat pasca-pandemi COVID-19. Justini Omas, Corporate Secretary APLN, menjelaskan bahwa peningkatan kinerja di segmen ini disebabkan oleh optimalisasi peluang bisnis dari berbagai segmen usaha.Meskipun industri properti secara umum menghadapi tekanan, APLN tetap mampu menggenjot marketing sales properti dengan mengoptimalkan fasilitas KPR dari berbagai bank nasional. Sejalan dengan upaya pemerintah yang akan lebih fokus pada sektor perumahan, APLN juga akan terus membangun dan mempercepat serah terima properti kepada para konsumen di berbagai kota.

Pertumbuhan Pendapatan Berulang dan Marketing Sales

Upaya APLN dalam mengoptimalkan segmen perhotelan dan pusat perbelanjaan terbukti memberikan hasil yang positif. Hingga kuartal III-2024, pendapatan berulang perusahaan tumbuh 6,6% menjadi Rp 1,14 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, marketing sales APLN sampai September 2024 mencapai Rp1,37 triliun, melonjak 46,5% dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp933,30 miliar.Kinerja yang membaik di segmen ini mampu mengimbangi penurunan kinerja di sektor properti secara umum. Hal ini terlihat dari penjualan dan pendapatan usaha APLN yang turun 29% year-on-year (yoy) menjadi Rp 2,78 triliun. Namun, perusahaan berhasil menekan beban pokok penjualan dan beban langsung, sehingga laba kotor perusahaan masih tumbuh 27,88% yoy menjadi Rp1,17 triliun.

Strategi Diversifikasi untuk Menghadapi Tantangan

Selain mengandalkan segmen perhotelan dan pusat perbelanjaan, APLN juga menerapkan strategi diversifikasi untuk menghadapi tantangan di industri properti. Perusahaan terus berupaya untuk mengoptimalkan fasilitas KPR dari berbagai bank nasional, serta mempercepat pembangunan dan serah terima properti kepada konsumen di berbagai kota.Langkah-langkah strategis ini terbukti mampu mempertahankan kinerja APLN di tengah tekanan yang dihadapi industri properti. Meskipun perusahaan mencatat rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 41,34 miliar, namun laba kotor perusahaan masih tumbuh secara signifikan.Ke depan, APLN akan terus berupaya untuk memperkuat posisinya di pasar dengan terus mengembangkan segmen-segmen usaha yang memiliki potensi pertumbuhan yang baik. Dengan strategi yang tepat dan kemampuan beradaptasi yang baik, APLN diharapkan dapat terus bertahan dan bahkan meningkatkan kinerjanya di tengah kondisi industri yang penuh tantangan.
more stories
See more