Pasar
BRI Siap Pacu Pertumbuhan Kredit dan Tingkatkan Profitabilitas di Masa Depan
2024-11-05
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) telah mengumumkan target pertumbuhan kredit yang ambisius untuk akhir tahun 2024. Dengan optimisme yang tinggi, manajemen BRI meyakini bahwa program-program baru pemerintah akan menjadi katalis bagi akselerasi penyaluran kredit di masa mendatang.

Memanfaatkan Momentum Pemerintahan Baru

Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan bahwa pihaknya telah melihat adanya kejelasan dalam program-program baru pemerintah. Hal ini membuka peluang bagi BRI untuk merespons dengan memberikan panduan mengenai perkiraan kinerja bank hingga akhir tahun. Sunarso optimistis bahwa BRI dapat menggenjot pertumbuhan kredit sekitar 10% hingga 12% pada kuartal IV, meskipun saat ini baru tumbuh sekitar 8,2%. Hal ini menunjukkan bahwa BRI siap memanfaatkan momentum pemerintahan baru untuk mendorong akselerasi penyaluran kredit.

Menjaga Kualitas Aset Kredit

Selain fokus pada pertumbuhan kredit, BRI juga berupaya menjaga kualitas aset kreditnya. Bank pelat merah ini menargetkan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) maksimal di level 3%. Sunarso mengungkapkan bahwa hingga September 2024, NPL BRI telah mencapai 2,9%, lebih baik dari target yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa BRI memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola risiko kredit dan menjaga kualitas portofolio kreditnya.

Optimalisasi Margin Bunga Bersih dan Biaya Kredit

Dalam upaya meningkatkan profitabilitas, BRI juga menargetkan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) dapat mencapai sekitar 7,6% hingga 8%. Sunarso menyatakan bahwa target tersebut telah tercapai, dengan NIM BRI per September mencapai 7,7%. Selain itu, BRI juga berupaya menjaga biaya kredit atau cost of credit (CoC) maksimal di level 3%. Meskipun saat ini CoC BRI masih berada di level 3,3%, manajemen berkomitmen untuk meningkatkan recovery dan kemampuan restrukturisasi, sehingga dapat menurunkan biaya kredit.

Efisiensi Operasional: Menjaga Rasio Beban terhadap Pendapatan

Dalam upaya menjaga profitabilitas, BRI juga berupaya untuk menjaga rasio beban terhadap pendapatan atau cost to income ratio (CIR) di rentang 41% hingga 42% pada akhir tahun ini. Sunarso mengungkapkan bahwa hingga September 2024, CIR BRI telah berada di posisi 41,30%, sejalan dengan target yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa BRI mampu mengelola biaya operasional secara efisien, sehingga dapat mempertahankan marjin keuntungan yang sehat.Dengan strategi yang komprehensif, BRI siap memacu pertumbuhan kredit dan meningkatkan profitabilitas di masa mendatang. Optimisme manajemen, didukung oleh kualitas aset kredit yang terjaga dan efisiensi operasional yang baik, menjadikan BRI sebagai salah satu bank terdepan dalam industri perbankan Indonesia.
more stories
See more