Pasar
Gara-Gara OPEC+, Harga Minyak Makin Mendidih Habis Naik Nyaris 3%!
2024-11-05
Harga minyak mentah dunia terus mengalami kenaikan yang signifikan setelah OPEC+ memutuskan untuk mempertahankan pemangkasan produksi hingga Desember 2024. Sementara itu, investor juga fokus pada pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan segera berlangsung. Berbagai faktor geopolitik dan ekonomi turut mempengaruhi pergerakan harga minyak saat ini.
Keputusan OPEC+ Tahan Produksi Sampai 2024
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, telah mengumumkan keputusan untuk mempertahankan pemangkasan produksi minyak sebesar 2,2 juta barel per hari hingga Desember 2024. Keputusan ini berbeda dengan kesepakatan sebelumnya yang hanya berlaku hingga Oktober 2024. Aliansi negara-negara produsen minyak ini memutuskan untuk menunda peningkatan produksi guna menjaga harga agar tidak semakin turun akibat kelebihan pasokan.Penguatan harga minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI) pada perdagangan Senin kemarin (4/11/2024) mencerminkan reaksi pasar atas keputusan OPEC+ tersebut. Harga Brent ditutup di US$ 75,08 per barel, menguat 2,71% dalam sehari, sementara harga WTI juga mengikuti dengan melesat 2,85% ke posisi US$ 71,47 per barel.Pada hari ini, Selasa (5/11/2024), harga minyak masih terpantau menguat di kisaran 0,17% untuk kedua jenis minyak mentah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pasar masih merespons positif terhadap keputusan OPEC+ untuk mempertahankan pemangkasan produksi.Pemilihan Presiden AS Menjadi Perhatian Investor
Selain keputusan OPEC+, investor juga fokus pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang akan segera berlangsung. Pemilihan presiden AS menjadi sorotan karena akan menentukan siapa yang akan menjabat sebagai presiden untuk lima tahun ke depan, serta partai mana yang akan menguasai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).Tekanan politik di AS semakin memanas menjelang pemilihan presiden. Investor mengamati setiap perkembangan dan kemungkinan yang dapat mempengaruhi hasil pemilihan. Hal ini turut mempengaruhi pergerakan harga minyak, mengingat kebijakan energi dan geopolitik AS dapat berdampak signifikan pada pasar minyak global.Selain itu, investor juga mencermati setiap peningkatan ketegangan di Timur Tengah. Menurut portal berita AS, Axios, intelijen Israel mengisyaratkan bahwa Iran sedang bersiap untuk menyerang Israel dari Irak dalam beberapa hari ke depan. Hal ini menambah kekhawatiran investor terhadap potensi eskalasi konflik di kawasan tersebut, yang dapat mempengaruhi pasokan minyak global.Dampak Keputusan OPEC+ dan Pemilihan Presiden AS
Keputusan OPEC+ untuk mempertahankan pemangkasan produksi minyak hingga 2024 telah mendorong harga minyak mentah dunia untuk terus menguat. Hal ini dapat memberikan dampak positif bagi negara-negara produsen minyak, namun juga dapat menjadi beban bagi konsumen, terutama di tengah kondisi ekonomi yang masih belum stabil.Di sisi lain, pemilihan presiden AS juga menjadi perhatian investor karena dapat mempengaruhi kebijakan energi dan geopolitik AS, yang selanjutnya dapat berdampak pada pasar minyak global. Investor akan terus mengamati perkembangan politik di AS dan kemungkinan dampaknya terhadap harga minyak.Berbagai faktor, baik dari sisi pasokan maupun permintaan, serta dinamika politik global, akan terus mempengaruhi pergerakan harga minyak mentah di masa mendatang. Pemangku kepentingan di industri energi, pemerintah, dan investor harus tetap waspada dan siap menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi.