Pasar
BNI (BBNI) Buka-Bukaan Soal Strategi Menggenjot ESG
2024-11-05
Dalam era yang semakin mengedepankan tanggung jawab sosial dan lingkungan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menerapkan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di setiap lini bisnisnya. Melalui strategi dan kerangka pelaksanaan yang holistik, BNI bertekad menjadi pelopor dalam industri perbankan untuk mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Menjadi Pelopor Perbankan Berkelanjutan di Indonesia

Memperkuat Tata Kelola Lingkungan

BNI telah mengadopsi Task Force on Climate Related Financial Disclosure (TCFD) untuk manajemen risiko iklim, serta menargetkan pencapaian net zero emission (NZE) pada level operasional pada tahun 2028. Bank dengan aset lebih dari seribu triliun ini juga berpartisipasi dalam pembiayaan NZE 2060. Selain itu, BNI telah menyiapkan kerangka penguatan tata kelola pembiayaan ESG serta meningkatkan keterbukaan dan transparansi dalam pelaksanaan ESG.Salah satu contoh konkret yang telah dilakukan adalah penerbitan obligasi hijau (green bond) yang dananya digunakan untuk membiayai berbagai proyek, mulai dari transportasi berkelanjutan, pembangunan green building, energi baru dan terbarukan, hingga pengelolaan limbah dan konversi limbah menjadi energi serta penggunaan sumber daya alam dan lahan yang berkelanjutan. Green bond tersebut diterbitkan pada 21 Juni 2022 dengan dua seri, yaitu seri A tenor 3 tahun senilai Rp 4 triliun dan seri B tenor 5 tahun senilai Rp 1 triliun, dengan total penerbitan mencapai Rp 5 triliun dan memperoleh rating investment grade (AAA) dari Pefindo.

Memperkuat Aspek Sosial

Dalam aspek sosial, BNI tidak hanya meningkatkan kapabilitas karyawan tetapi juga keterlibatannya dalam implementasi ESG. Aspek lain yang juga diperkuat oleh BNI adalah perlindungan data dan keuangan nasabah. Hal ini menunjukkan komitmen BNI untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan bagi seluruh pemangku kepentingan.

Memperkuat Tata Kelola yang Inklusif dan Beragam

Untuk aspek tata kelola atau governance, BNI lebih menekankan nilai-nilai inklusivitas dan diversitas di setiap level, baik di jajaran atas maupun di kalangan karyawan. BNI menciptakan kultur yang inklusif tanpa memandang gender, agama, maupun ras. Hal ini terbukti di jajaran komisaris, di mana dari total 11 komisaris, sebanyak 6 di antaranya merupakan komisaris independen. Setiap komite di bawah jajaran komisaris, seperti komite audit, komite nominasi dan remunerasi, komite monitoring risiko, serta komite integrated governance, dipimpin oleh komisaris independen.Dari sisi gender, dua dari 12 direksi BNI adalah wanita. Di jajaran manajemen puncak, yaitu di level AVP, VP, SVP, EVP, dan SEVP, sebanyak 31% merupakan wanita, sedangkan di level karyawan, proporsi wanita mencapai 52%. Hal ini menjadi bukti bahwa BNI memiliki komitmen yang kuat untuk menciptakan kultur inklusif dan mendorong pemberdayaan perempuan di industri keuangan, yang selama ini masih didominasi oleh laki-laki.Dengan berbagai inisiatif dan komitmen yang kuat, BNI telah menjadi pelopor dalam industri perbankan untuk mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan melalui penerapan prinsip ESG secara holistik. Upaya ini tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat, tetapi juga memperkuat posisi BNI sebagai bank terdepan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
more stories
See more