Pasar
Laba Tembus Rp552 M di Kuartal III-2024, Begini Prospek Saham TUGU
2024-11-05
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance/TUGU) telah mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2024. Perusahaan asuransi umum ini berhasil membukukan pertumbuhan premi bruto, premi neto, dan pendapatan underwriting yang signifikan. Meskipun terjadi koreksi harga saham, analis memperkirakan kinerja TUGU akan terus membaik hingga akhir tahun.
Kinerja Keuangan TUGU Tumbuh Pesat, Prospek Bisnis Tetap Menjanjikan
Pertumbuhan Premi Bruto dan Premi Neto yang Solid
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian September 2024, TUGU mencatatkan premi bruto sebesar Rp 6,9 triliun, meningkat 26% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, premi neto perseroan yang telah dikurangkan dengan premi reasuransi dan cadangan premi tumbuh 20% year-on-year (yoy) menjadi Rp 2,8 triliun. Pertumbuhan premi bruto dan premi neto yang signifikan ini menunjukkan bahwa bisnis asuransi umum TUGU terus berkembang dengan baik.Peningkatan Pendapatan Underwriting dan Hasil Underwriting
Selain pertumbuhan premi, TUGU juga mencatatkan peningkatan pendapatan underwriting yang telah dipotong dengan komisi sebesar 17% yoy menjadi Rp 2,3 triliun. Di tengah pertumbuhan dobel digit dari sisi pendapatan underwriting, beban underwriting TUGU hanya tumbuh 9% yoy, sehingga membuat hasil underwriting TUGU naik 39% yoy menjadi Rp 725 miliar. Hal ini menunjukkan efisiensi operasional TUGU yang terus membaik.Laba Bersih Tumbuh Signifikan
Kinerja keuangan yang solid tersebut berdampak pada peningkatan laba bersih TUGU. Hingga September 2024, laba bersih perusahaan mencapai Rp 552 miliar. Jika pendapatan non-core atas kemenangan kasus dengan Citibank Hong Kong dikeluarkan, maka core profit TUGU masih naik sekitar 115%. Analis memperkirakan, hingga akhir tahun, angka laba bersih TUGU dapat mencapai Rp 700 miliar.Harga Saham Mengalami Koreksi Sementara
Meskipun kinerja keuangan TUGU tumbuh pesat, harga saham perusahaan sempat mengalami koreksi dan berada di bawah level psikologis Rp 1.300. Namun, menurut analis, koreksi ini hanya bersifat sementara dan lebih disebabkan oleh sentimen pasar secara keseluruhan yang sedang bergejolak.Secara fundamental, prospek bisnis TUGU masih solid, dan perusahaan juga membagikan dividen per tahun yang dapat menjadi penyangga penurunan harga saham. Valuasi saham TUGU juga masih berada di kisaran 0,4-0,5x Price-to-Book Value (PBV) atau setara dengan rata-rata PBV 5 tahun terakhir. Dengan adanya efisiensi operasional yang terus membaik, analis memperkirakan terdapat potensi re-rating valuasi saham TUGU, dengan target harga Rp 1.600 atau setara 0,61x PBV untuk tahun 2025.Meskipun mengalami koreksi, return saham TUGU sepanjang tahun 2024 masih mencapai 11%, menjadikannya salah satu top-gainer di sektor asuransi umum. Bahkan hingga pekan ke-44 di tahun 2024, saham TUGU masih dibeli bersih oleh investor asing dengan total net buy senilai Rp 61,7 miliar.