Pasar
Gejolak Pasar Modal di Tengah Pergantian Kepemimpinan Nasional
2024-11-01
Dalam sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 1,85%, mencapai level Rp7.574,02. Berbagai faktor, baik domestik maupun global, dinilai menjadi sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG di tengah masa transisi kepemimpinan nasional.
Gejolak Pasar Modal di Tengah Pergantian Kepemimpinan
Dampak Pelantikan Presiden Baru terhadap Pasar Modal
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengungkapkan bahwa setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, IHSG justru mencatatkan penurunan. Hal ini menunjukkan adanya sentimen investor yang cenderung wait and see untuk melihat capaian 100 hari kerja kabinet Prabowo. Investor ingin menilai kinerja dan kebijakan baru yang akan diambil oleh pemerintahan baru sebelum memutuskan langkah investasi mereka.Rencana Penghapusan Kredit Petani dan Nelayan
Selain itu, rencana Prabowo untuk menghapus kredit 6 juta petani dan nelayan di perbankan juga menjadi perhatian investor. Mengingat mayoritas kapitalisasi pasar BEI dikuasai oleh emiten perbankan, kebijakan ini dianggap dapat berdampak signifikan pada kinerja sektor perbankan. Investor cenderung berhati-hati dalam menyikapi rencana tersebut dan menunggu dampaknya terhadap industri perbankan.Faktor Global yang Mempengaruhi IHSG
Selain faktor domestik, terdapat pula faktor global yang turut memengaruhi pergerakan IHSG dalam sepekan terakhir. Konflik di Timur Tengah dan Pemilu Amerika Serikat (AS) menjadi isu-isu global yang memicu ketidakpastian di pasar modal. Investor cenderung bersikap lebih hati-hati dalam mengambil keputusan investasi di tengah situasi geopolitik yang dinamis.Kapitalisasi Pasar dan Nilai Transaksi Harian
Meskipun IHSG mengalami penurunan, Iman Rachman menyampaikan bahwa kapitalisasi pasar BEI saat ini mencapai Rp12,888 triliun, dengan rerata nilai transaksi harian saham sebesar Rp12,92 triliun. Angka-angka ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia masih memiliki fundamental yang kuat dan likuiditas yang baik.Respons Positif terhadap Kabinet Baru
Dalam video yang ditampilkan, terdapat informasi mengenai respons positif pasar modal terhadap kabinet baru. Selama 7 hari berturut-turut, IHSG mengalami penguatan, menunjukkan adanya optimisme investor terhadap kepemimpinan baru. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar modal memiliki harapan terhadap kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.Secara keseluruhan, gejolak pasar modal pasca pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunjukkan adanya sentimen investor yang bersifat wait and see. Berbagai faktor, baik domestik maupun global, turut mempengaruhi pergerakan IHSG dalam sepekan terakhir. Namun, fundamental pasar modal Indonesia tetap kuat, dengan kapitalisasi pasar dan nilai transaksi harian yang masih tinggi. Investor juga menunjukkan respons positif terhadap kabinet baru, memberikan harapan akan stabilitas dan pertumbuhan pasar modal di masa mendatang.