Pasar
Transformasi GOTO: Dari Rugi ke Laba, Strategi Sukses Membangun Ekosistem Digital Terdepan
2024-10-31
Dalam laporan keuangan kuartal III-2024, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan pencapaian yang membanggakan. Perusahaan teknologi raksasa ini berhasil membalikkan kondisi keuangannya, dari sebelumnya merugi menjadi mencatatkan laba EBITDA yang disesuaikan. Hal ini menunjukkan bahwa strategi transformasi yang dijalankan GOTO mulai membuahkan hasil yang positif.
Memacu Pertumbuhan dan Efisiensi Biaya Demi Profitabilitas Jangka Panjang
Pertumbuhan Pendapatan yang Kuat
Dalam periode Januari-September 2024, GOTO berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 11% secara tahunan (year-on-year). Pencapaian ini menunjukkan bahwa ekosistem digital GOTO semakin kuat dan mampu menarik minat konsumen. Dengan berbagai layanan yang terintegrasi, GOTO terus memperluas jangkauan dan memperdalam penetrasi pasar.Efisiensi Biaya yang Signifikan
Selain pertumbuhan pendapatan, GOTO juga berhasil melakukan efisiensi biaya yang cukup signifikan. Beban perusahaan turun 29% secara tahunan, sehingga mampu memperkecil kerugian yang dialami. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen GOTO telah melakukan langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan struktur biaya dan meningkatkan profitabilitas.Perbaikan Kinerja Keuangan
Sebagai hasil dari pertumbuhan pendapatan dan efisiensi biaya, GOTO berhasil memperbaiki kinerja keuangannya. Rugi periode berjalan GOTO untuk periode 9 bulan susut 53% secara tahunan, menjadi Rp4,54 triliun dari sebelumnya Rp9,6 triliun. Lebih lanjut, GOTO juga mencatatkan EBITDA yang disesuaikan positif senilai Rp 137 miliar pada kuartal III-2024, menandakan adanya perbaikan pada laba operasional perusahaan.Sinergi Antar Segmen Bisnis
Salah satu kunci keberhasilan GOTO adalah kemampuannya dalam menciptakan sinergi yang kuat di antara berbagai segmen bisnisnya. Hal ini terlihat dari perkembangan produk pinjaman (lending) di segmen fintech GOTO yang dijalankan GoTo Financial. Sebanyak 45% dari nilai pinjaman konsumen berasal dari pengguna Tokopedia dan Shop Tokopedia, 40% dari pengguna Gojek (On-Demand Service), dan 15% dari pengguna aplikasi GoPay.Sinergi ini tidak hanya menjadikan ekosistem digital GOTO sebagai yang terbesar di Indonesia, tetapi juga meningkatkan potensi monetisasi dan profitabilitas perusahaan. Masing-masing segmen memberikan nilai tambah yang saling melengkapi, sehingga GOTO dapat melampaui pesaing-pesaingnya.Pertumbuhan Bisnis Lending yang Pesat
Salah satu kontributor penting bagi perbaikan kinerja GOTO adalah pertumbuhan bisnis lending yang dijalankan oleh GoTo Financial (GTF). Nilai total pinjaman yang disalurkan mencapai Rp 4,3 triliun hingga akhir September 2024, tumbuh 3 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bersamaan dengan pertumbuhan bisnis pinjaman, pendapatan dari jasa pinjaman juga naik hampir 7 kali.Bisnis lending GOTO dinilai sangat menjanjikan dan berpotensi menjadi motor pertumbuhan serta profitabilitas yang lebih berkelanjutan. Rasio NPL (Non-Performing Loan) yang stabil dan rendah, bahkan di bawah rata-rata industri fintech maupun perbankan, menjadi indikasi positif bagi kelangsungan bisnis ini.Optimisme Mencapai Profitabilitas
Berdasarkan kinerja yang telah ditunjukkan, GOTO diprediksi berada di jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan impas untuk keseluruhan tahun buku 2024. Hal ini didukung oleh sinergi yang berjalan dengan mulus di antara berbagai segmen bisnisnya, serta kinerja positif yang konsisten dari segmen On-Demand Services (ODS) dan segmen fintech yang nyaris mencapai impas di kuartal III-2024.Dengan strategi yang tepat, GOTO telah berhasil membalikkan kondisi keuangannya dan menunjukkan tren perbaikan yang signifikan. Perjalanan transformasi ini diharapkan dapat terus berlanjut, sehingga GOTO dapat mewujudkan profitabilitas yang berkelanjutan dan memperkuat posisinya sebagai pemain terdepan di ekosistem digital Indonesia.