Pasar
Kekuatan Rupiah di Tengah Tantangan Ekonomi: Mengungkap Faktor-Faktor di Balik Penguatan Mata Uang Domestik
2024-11-05
Meskipun data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 menunjukkan perlambatan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS justru berhasil menguat. Hal ini menarik perhatian, mengingat biasanya perlambatan ekonomi akan berdampak negatif pada kinerja mata uang domestik. Namun, dalam situasi ini, faktor-faktor lain tampaknya menjadi pendorong utama penguatan rupiah.

Nilai Tukar Rupiah Tetap Kokoh di Tengah Tantangan Ekonomi

Penguatan Rupiah di Tengah Perlambatan Ekonomi

Meskipun data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 4,95% secara tahunan (yoy) pada kuartal III-2024, nilai tukar rupiah justru berhasil menguat terhadap dolar AS. Menurut data Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,13% ke level Rp15.730/US$ pada akhir perdagangan Selasa (05/11/2024). Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi di rentang Rp15.720 hingga Rp15.790 per dolar AS.Penguatan rupiah ini terjadi di tengah pelemahan indeks Dolar AS (DXY) sebesar 0,07% pada pukul 15.00 WIB, mencapai 103,81, turun dari posisi penutupan sehari sebelumnya yang berada di 103,88. Pelemahan dolar AS menjadi faktor pendorong utama menguatnya nilai tukar rupiah.

Faktor Musiman Menjadi Penyebab Perlambatan Ekonomi

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 disebabkan oleh faktor musiman. Pertumbuhan pada kuartal III-2023 adalah 4,94%, sedangkan kuartal IV-2023, I-2024, dan II-2024 masing-masing sebesar 5,04%, 5,11%, dan 5,05%. Hal ini menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi pada kuartal III-2024 merupakan tren normal yang terjadi setiap tahun.Meskipun demikian, BPS juga mencatat penurunan angka pengangguran menjadi 7,47 juta orang pada Agustus 2024. Dari 215,37 juta penduduk usia kerja, 152,11 juta tergolong angkatan kerja, dengan 144,64 juta sudah bekerja, yang mendukung stabilitas ekonomi dan kepercayaan pasar.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2024 dan Tantangan ke Depan

Fithra Faisal Hastiadi, Senior Economist di SSI Research, menambahkan bahwa konsumsi rumah tangga stagnan di 4,91%, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2024 mencapai 4,97%. Tantangan muncul dari belanja pemerintah yang rendah dan proyeksi stagnasi pada 2025.Selain itu, sentimen pasar juga dipengaruhi oleh pemilihan umum di Amerika Serikat, yang dapat berpotensi mempengaruhi aliran investasi dan stabilitas ekonomi global, memberikan dampak tambahan pada nilai tukar rupiah.Meskipun menghadapi berbagai tantangan, nilai tukar rupiah tetap menunjukkan ketahanan yang cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain, seperti pelemahan dolar AS dan stabilitas ekonomi domestik, menjadi pendorong utama penguatan rupiah di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi.
more stories
See more