Pasar
Perlambatan Ekonomi Indonesia Menekan Pergerakan IHSG: Investor Waspada Risiko Pasar Modal
2024-11-05
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat pada kuartal III-2024 telah memberikan tekanan pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Beberapa saham besar menjadi penekan utama penurunan IHSG di awal sesi perdagangan Selasa (5/11/2024).
Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Investor Waspadai Risiko Pasar Modal
Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2024 Melambat
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2024 hanya tumbuh 4,95% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini merupakan capaian pertumbuhan ekonomi terendah dalam satu tahun terakhir, lebih rendah dibandingkan kuartal III-2023 yang sebesar 4,94%. Meskipun sempat mengalami peningkatan pada kuartal IV-2023 sebesar 5,04%, serta kuartal I-2024 dan II-2024 masing-masing sebesar 5,11% dan 5,05%, namun tren perlambatan kembali terjadi pada kuartal III-2024.Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, laju pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada kuartal III-2024 di bawah 5% disebabkan oleh faktor musiman, di mana tren kuartal III selalu lebih rendah dari pertumbuhan bulan-bulan sebelumnya. Meskipun demikian, angka ini tetap menjadi perhatian bagi para pelaku pasar, khususnya investor di pasar modal.IHSG Tertekan Kinerja Saham Besar
Dampak dari perlambatan ekonomi terlihat pada pergerakan IHSG di awal sesi perdagangan Selasa (5/11/2024). IHSG merosot 0,94% ke posisi 7.434,72, terkoreksi ke level psikologis 7.400 pada sesi I hari ini.Beberapa saham besar menjadi penekan utama penurunan IHSG, di antaranya adalah emiten konglomerasi Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), serta emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Masing-masing saham tersebut memberikan tekanan sebesar 11,1, 3,8, dan 4,6 indeks poin.Secara sektoral, sektor properti menjadi yang paling parah koreksinya, menjadi penekan terbesar IHSG di sesi II hari ini dengan penurunan mencapai 0,88%. Hal ini menunjukkan bahwa investor masih berhati-hati dalam berinvestasi di sektor-sektor yang rentan terhadap perlambatan ekonomi.Pasar Modal Perlu Waspada Risiko Ekonomi
Perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 menjadi perhatian bagi pelaku pasar modal. Investor perlu waspada terhadap potensi risiko yang dapat muncul, terutama bagi saham-saham dengan kapitalisasi besar yang menjadi penekan utama penurunan IHSG.Selain itu, sektor-sektor yang rentan terhadap kondisi ekonomi, seperti properti, juga harus menjadi fokus perhatian investor. Pemilihan saham yang tepat dan diversifikasi portofolio menjadi kunci untuk meminimalkan risiko dalam berinvestasi di pasar modal.Meskipun perlambatan ekonomi bersifat musiman, namun tetap perlu diwaspadai dampaknya terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di pasar modal. Investor harus cermat dalam menganalisis fundamental dan prospek masing-masing emiten, serta mempertimbangkan faktor-faktor makroekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham.