Pasar
Memperluas Cakrawala Investasi BPJS Ketenagakerjaan: Mencari Peluang Global untuk Hasil yang Lebih Optimal
2024-11-05
BPJS Ketenagakerjaan, sebagai salah satu lembaga asuransi sosial terbesar di Indonesia, sedang mengkaji peluang untuk menempatkan dana investasinya di luar negeri. Langkah ini diambil untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih menjanjikan dibandingkan dengan instrumen investasi domestik. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun merespons wacana ini dengan menekankan pentingnya pengelolaan investasi yang sesuai dengan karakteristik kewajiban program yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Memperluas Cakrawala Investasi untuk Hasil yang Lebih Optimal

Mencari Peluang di Luar Negeri

BPJS Ketenagakerjaan melihat adanya potensi yang lebih besar di pasar investasi global dibandingkan dengan instrumen domestik. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, menyatakan bahwa pertumbuhan pasar instrumen dalam negeri hanya berkisar 3-5%, sementara dana investasi BPJS Ketenagakerjaan sendiri telah tumbuh lebih tinggi, mencapai sekitar 13% per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen dalam negeri mungkin akan terbatas dan berisiko semakin besar di masa mendatang.Oleh karena itu, BPJS Ketenagakerjaan mempertimbangkan untuk memperluas cakrawala investasinya dengan menempatkan dana di luar negeri. Langkah ini diharapkan dapat memberikan diversifikasi risiko dan imbal hasil yang lebih menjanjikan bagi peserta program.

Menyesuaikan Kebijakan Investasi

Dalam merespons rencana BPJS Ketenagakerjaan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan pentingnya pengelolaan investasi yang sesuai dengan karakteristik kewajiban program yang dikelola. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menjelaskan bahwa karakteristik manfaat yang dijamin dalam program BPJS Ketenagakerjaan, seperti Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Pemutusan Kerja (JPK), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP), sangat berbeda satu sama lain. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan investasi yang berbeda pula untuk mengoptimalkan hasil investasi.Selain itu, karakteristik pemupukan dana pensiun, khususnya terkait dengan program JHT dan JP, juga harus dioptimalkan sejalan dengan sifat jangka panjang. OJK mendorong penerapan prinsip-prinsip pengelolaan yang baik, seperti melalui mekanisme Life Cycle Fund, untuk dapat mengoptimalkan hasil investasi dengan tetap memperhatikan manajemen risiko yang baik.

Pertumbuhan Investasi yang Menjanjikan

Berdasarkan data per September 2024, BPJS Ketenagakerjaan telah mengakumulasi dana investasi sebesar Rp776,76 triliun, tumbuh 13,23% secara tahunan (yoy). Yield on investment (yoi) tercatat sebesar 6,92%, sementara hasil investasi pada periode tersebut mencapai Rp38,45 triliun.Adapun komposisi instrumen investasi BPJS Ketenagakerjaan saat ini didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 68%, diikuti oleh penempatan di bank-bank himbara dan bank pembangunan daerah (BPD) sebesar 20%, serta sisanya ditempatkan di saham indeks LQ45.Dengan pertumbuhan investasi yang menjanjikan dan komposisi portofolio yang beragam, BPJS Ketenagakerjaan terus berupaya untuk mengoptimalkan hasil investasi demi memberikan manfaat yang lebih baik bagi peserta program.
more stories
See more