Pasar
Menanti Pertumbuhan Ekonomi RI, Rupiah Siap Berbalik Arah?
2024-11-05
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir terus mengalami pelemahan. Namun, para pelaku pasar tetap menantikan rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun 2024 yang akan menjadi warisan terakhir Presiden Joko Widodo.

Mata Uang Domestik Tertekan, Investor Fokus pada Rilis Data Ekonomi

Rupiah Melemah Berturut-turut

Berdasarkan data Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,22% ke level Rp15.750 per dolar AS pada Senin (5/11/2024). Ini merupakan pelemahan rupiah yang ketiga kalinya berturut-turut di awal bulan ini. Beberapa faktor eksternal dan domestik turut mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah dalam beberapa hari terakhir.Dari sisi eksternal, para pelaku pasar masih akan memantau perkembangan proses pemilihan presiden AS, termasuk rilis data neraca perdagangan negeri Paman Sam. Neraca perdagangan AS menjadi perhatian khusus mengingat Amerika Serikat merupakan mitra dagang utama Indonesia setelah China.

Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III

Sementara itu, dari dalam negeri, fokus utama investor akan tertuju pada rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk periode kuartal III tahun 2024 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Data ini menjadi sangat penting karena merupakan data Produk Domestik Bruto (PDB) terakhir di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 15 institusi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 akan mencapai 5,03% secara tahunan (year on year/yoy) dan 1,58% secara kuartalan (quarter to quarter/qtq). Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 yang tercatat sebesar 5,05% (yoy) dan 3,79% (qtq). Namun, masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2023 yang tercatat sebesar 4,94% (yoy) dan 1,60% (qtq).

Pergerakan Teknikal Rupiah

Secara teknikal, pergerakan rupiah terhadap dolar AS dalam basis waktu per jam menunjukkan tren konsolidasi dengan support di level Rp15.690 per dolar AS dan resistance di level Rp15.780 per dolar AS. Support terdekat berasal dari low candle yang beberapa kali tersentuh pada 30 Oktober - 1 November 2024, sementara resistance atau area yang perlu diwaspadai jika terjadi pelemahan lebih lanjut berasal dari high candle intraday pada 29 Oktober 2024.Dengan berbagai sentimen yang mempengaruhi, investor akan terus memantau pergerakan rupiah dan menantikan rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 yang akan menjadi warisan terakhir Presiden Joko Widodo sebelum kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
more stories
See more