Pasar
Optimisme BRI Pada Kebijakan Ekonomi di Era Pemerintahan Baru
2024-11-04
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah mengungkapkan strategi dan langkah-langkah yang akan diambil perusahaan dalam mendukung kebijakan ekonomi baru pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. BRI telah menyiapkan dua kerangka utama untuk menyukseskan agenda pemerintah.
Memperkuat Fundamental Ekonomi Nasional
Analisis BRI Terhadap Kebijakan PemerintahBerdasarkan analisis mendalam yang dilakukan BRI, terdapat beberapa hal penting yang menjadi fokus utama dalam mendukung kebijakan ekonomi pemerintahan baru. Pertama, BRI menyimpulkan bahwa untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap), ekonomi Indonesia harus tumbuh minimal 6% per tahun. Sementara itu, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% atau bahkan lebih tinggi dari proyeksi BRI. Hal ini menunjukkan adanya keselarasan antara target BRI dan pemerintah dalam mencapai tujuan tersebut.Kunci Utama: Peningkatan Kualitas Modal ManusiaMenurut BRI, faktor dominan yang menjadi penentu utama dalam mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6% adalah peningkatan kualitas modal manusia (human capital). Untuk itu, BRI menyoroti pentingnya memastikan ketersediaan dan kualitas pangan sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain itu, BRI juga menekankan pentingnya pendidikan dalam upaya menciptakan modal manusia yang berkualitas.Sinergi dengan Agenda PemerintahBerdasarkan analisis BRI, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kajian internal BRI dan kebijakan pemerintah. Kedua pihak memiliki keselarasan dalam kerangka tujuan ekonomi nasional, khususnya terkait dengan swasembada pangan dan energi. Hal ini menunjukkan adanya sinergi yang kuat antara BRI dan pemerintah dalam mendukung agenda pembangunan ekonomi.Memanfaatkan Peluang Bisnis dari Kebijakan Pemerintah
Hilirisasi Produk Tambang dan AgrikulturSelain menganalisis dari sisi tujuan pembangunan nasional, BRI juga mengkaji peluang bisnis yang dapat diperoleh dari kebijakan pemerintah, khususnya terkait dengan program hilirisasi. Proses hilirisasi, yaitu penciptaan nilai tambah pada produk-produk tambang dan agrikultur di dalam negeri, akan berdampak positif pada penyerapan tenaga kerja, distribusi pendapatan yang lebih baik, serta peningkatan nilai produk yang dijual.Peningkatan Aktivitas Ekonomi dan Pemerataan PendapatanDengan adanya proses hilirisasi, BRI melihat peluang bisnis yang luar biasa bagi perbankan. Aktivitas ekonomi akan meningkat, diikuti dengan pemerataan pendapatan di masyarakat. Sebagai contoh, proses pengolahan kelapa sawit menjadi minyak sawit, oleokimia, atau produk kosmetik di dalam negeri akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan nilai tambah produk. Hal serupa juga berlaku untuk hilirisasi produk-produk pangan, yang akan berkontribusi pada penyediaan makanan bergizi bagi masyarakat.Sinergi Strategis untuk Pertumbuhan EkonomiSingkatnya, BRI melihat adanya keselarasan antara kerangka tujuan pembangunan nasional dan peluang bisnis yang dapat diperoleh dari kebijakan pemerintah. Upaya peningkatan kualitas modal manusia melalui swasembada pangan dan energi, serta proses hilirisasi produk tambang dan agrikultur, akan mendorong aktivitas ekonomi dan pemerataan pendapatan. Hal ini merupakan peluang bisnis yang sangat menarik bagi BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.