Pasar
Pasar Saham Indonesia Bangkit Kembali Seiring Pemangkasan Suku Bunga The Fed
2024-11-08
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil membuka perdagangan dengan penguatan yang signifikan pada awal sesi I Jumat (8/11/2024), setelah beberapa hari terakhir berada di zona merah. Berbagai sentimen positif, termasuk pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed, menjadi katalis bagi pemulihan pasar saham Indonesia.
Kebijakan The Fed Menjadi Sentimen Positif Bagi Pasar Saham
Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Keputusan The Fed untuk kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,50-4,75% pada Kamis waktu AS atau Jumat dini hari waktu Indonesia menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan global, termasuk pasar saham Indonesia. Ini merupakan pemangkasan suku bunga kedua yang dilakukan The Fed dalam dua pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) secara beruntun, setelah sebelumnya memangkas 50 basis poin pada September lalu.Dalam keterangannya, The Fed menjelaskan bahwa pemangkasan suku bunga dilakukan karena mereka meyakini inflasi AS sudah bergerak menuju target kisaran 2%. Indikator ekonomi terbaru juga menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi terus berkembang dengan kecepatan yang solid, meskipun tingkat pengangguran naik namun tetap rendah.Pemangkasan suku bunga oleh The Fed akan menjadi gairah bagi pasar keuangan global, karena akan memicu bank sentral lain, termasuk Bank Indonesia (BI), untuk ikut memangkas suku bunga-nya. Suku bunga yang melandai akan menambah likuiditas bagi pasar, sehingga dapat mendorong ekonomi kembali berputar.Cadangan Devisa Indonesia yang Masih Tebal
Selain sentimen positif dari kebijakan The Fed, pasar saham Indonesia juga mendapat dukungan dari kondisi cadangan devisa Indonesia yang masih cukup tebal. Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2024 tercatat sebesar US$ 151,2 miliar, meningkat US$ 1,3 miliar dari sebelumnya.BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus, sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, juga mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.Pertemuan Kongres China
Selain dua sentimen positif di atas, pasar juga akan mencermati hasil pertemuan kongres China untuk melihat bagaimana kebijakan stimulus ekonomi yang akan diambil oleh pemerintah China. Kebijakan stimulus ekonomi China dapat menjadi katalis bagi pemulihan ekonomi global, termasuk pasar saham Indonesia.Dengan berbagai sentimen positif tersebut, IHSG berhasil membuka perdagangan dengan penguatan yang cukup signifikan pada awal sesi I Jumat (8/11/2024). Penguatan IHSG ini diharapkan dapat berlanjut dan membawa pasar saham Indonesia kembali ke zona hijau dalam beberapa hari ke depan.