Pasar
Penjualan Mobil Ambruk, Multifinance Banting Setir
2024-11-06
Industri otomotif di Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan, dengan penjualan mobil wholesales dan ritel yang anjlok masing-masing 16,2% dan 11,9% secara year on year (yoy) per September 2024. Namun, para pelaku industri multifinance tidak tinggal diam. Mereka telah banting setir ke pembiayaan di luar otomotif, memanfaatkan peluang yang ada di tengah kondisi pasar yang kurang menguntungkan.

Menyesuaikan Strategi Pembiayaan untuk Bertahan di Tengah Tantangan

Diversifikasi Portofolio Pembiayaan

Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), mengakui bahwa pembiayaan untuk segmen mobil dan motor pernah mendominasi hingga 60% porsi penyaluran kredit secara keseluruhan industri. Namun, saat ini porsinya telah tergerus menjadi sekitar 50%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan pembiayaan telah menemukan potensi untuk bergeser ke pembiayaan refinancing.Pembiayaan refinancing ini memungkinkan perusahaan pembiayaan untuk menyalurkan dana hingga Rp500 juta, dengan jaminan yang beragam, seperti Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), tanah bangunan, invoice alat berat, mesin-mesin, dan lain-lain. Mayoritas pembiayaan ini digunakan untuk kebutuhan produktif, seperti modal kerja untuk UMKM.

Peningkatan Pembiayaan Investasi

Strategi diversifikasi produk pembiayaan yang dilakukan oleh industri multifinance terbukti efektif dalam mendorong laju pertumbuhan kinerja. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan (PP) tumbuh sebesar 9,39% yoy pada September 2024, menjadi Rp501,78 triliun. Hal ini didukung oleh peningkatan pembiayaan investasi sebesar 9,76% yoy.Meskipun penjualan kendaraan bermotor mengalami penurunan, piutang pembiayaan pokok kendaraan bermotor sendiri per September 2024 mengalami peningkatan sebesar 9,93% yoy menjadi Rp408,72 triliun. Ini menunjukkan bahwa penyaluran pembiayaan masih tetap tumbuh positif di tengah kondisi pasar yang kurang menguntungkan.

Menyesuaikan Target Penjualan Kendaraan Bermotor

Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah menurunkan target penjualan mobil domestik menjadi hanya 850 ribu unit di tahun 2024. Hal ini merupakan penurunan target sebesar 23% atau 250 ribu unit dari target awal sebesar 1,1 juta unit.Sepanjang Januari-September 2024, penjualan dari pabrikan ke diler (wholesales) baru terjual 633.218 unit, turun 16,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan diler ke konsumen (retail sales) juga mengalami penurunan sebesar 11,9%. Namun, angka penjualan tersebut masih menjadi modal bagi industri untuk mewujudkan target penjualan yang telah disesuaikan.

Memanfaatkan Peluang di Luar Otomotif

Dalam menghadapi tantangan penurunan penjualan kendaraan bermotor, industri multifinance telah melakukan diversifikasi portofolio pembiayaan. Mereka telah menemukan potensi untuk bergeser ke pembiayaan refinancing, yang mayoritas digunakan untuk kebutuhan produktif, seperti modal kerja untuk UMKM.Strategi ini terbukti efektif dalam mendorong pertumbuhan kinerja industri. Meskipun penjualan kendaraan bermotor mengalami penurunan, penyaluran pembiayaan masih tetap tumbuh positif. Hal ini menunjukkan bahwa industri multifinance mampu beradaptasi dan memanfaatkan peluang di tengah tantangan yang dihadapi.
more stories
See more