Pasar
Trump Selangkah Lagi Menang Pilpres AS, Dolar Menguat ke Rp 15.825
2024-11-06
Rupiah mengalami pelemahan yang signifikan terhadap dolar AS, seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024. Berbagai faktor, baik domestik maupun global, turut mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang Garuda ini.
Rupiah Melemah, Dolar AS Menguat
Berdasarkan data Refinitiv, rupiah ditutup melemah sebesar 0,60% ke level Rp15.825/US$ pada akhir perdagangan Rabu (06/11/2024). Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi di rentang Rp15.860 hingga Rp15.765/US$. Sementara itu, indeks Dolar AS (DXY) tercatat menguat 1,56% pada pukul 15.00 WIB, mencapai 105,03, naik dari posisi penutupan sehari sebelumnya yang berada di 103,42.Pelemahan rupiah ini sejalan dengan rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 yang melambat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), PDB Indonesia hanya tumbuh 4,95% secara tahunan (year on year/yoy) dan 1,5% secara kuartalan. Hasil ini menunjukkan laju ekonomi yang lebih lambat dari perkiraan dan memicu pesimisme pasar mengenai kondisi ekonomi nasional.Faktor Eksternal Turut Menekan Rupiah
Selain faktor domestik, aktivitas sektor jasa di AS yang mengalami peningkatan turut menambah tekanan bagi rupiah. Data yang dirilis oleh Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian (PMI) non-manufaktur AS naik ke level 56 pada Oktober, tertinggi sejak Agustus 2022, melebihi ekspektasi yang berada di angka 53,8. Peningkatan ini mengindikasikan pemulihan ekonomi AS yang kuat, membuat dolar AS lebih menarik di mata investor.Ekonom Bank Mega, Ralph Birger, menambahkan bahwa pandangan pasar juga tertuju pada kebijakan suku bunga AS yang akan diumumkan pekan ini. Terlepas dari hasil pemilu, pasar memperkirakan bahwa Bank Sentral AS akan melanjutkan kebijakan suku bunga yang lebih normal, sehingga ada peluang bagi pelemahan dolar AS dalam beberapa waktu mendatang, yang diharapkan dapat mendukung penguatan rupiah.Sikap Hati-hati Pelaku Pasar
Penutupan hari ini mencerminkan sikap hati-hati pelaku pasar yang masih menantikan arah kebijakan global yang lebih pasti, yang dapat menentukan pergerakan pasar keuangan di Indonesia. Pasar membutuhkan kepastian mengenai arah kebijakan moneter dan ekonomi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk dapat menentukan langkah-langkah strategis selanjutnya.Secara keseluruhan, pelemahan rupiah terhadap dolar AS merupakan refleksi dari perlambatan ekonomi Indonesia dan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar. Namun, dengan adanya potensi pelemahan dolar AS di masa mendatang, pasar berharap dapat melihat penguatan rupiah kembali di kemudian hari.