Pasar
Fluktuasi IHSG: Dinamika Pasar Saham Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global
2025-01-07
Pasar saham Indonesia mengalami pergerakan yang cukup volatil pada perdagangan Selasa (7/1/2025). Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kenaikan tipis, ketidakpastian global dan domestik tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi sentimen investor. Berikut adalah analisis mendalam tentang dinamika pasar saham Indonesia dalam konteks regional dan internasional.

Kunci Sukses Investasi di Pasar Saham Indonesia

Dengan fluktuasi yang signifikan, pasar saham Indonesia terus menarik perhatian para investor. Meski IHSG masih bertahan di level psikologis 7.000, ketidakpastian ekonomi global dan domestik membuat investasi di sektor ini semakin menantang namun penuh peluang.

Pergerakan IHSG: Antara Volatilitas dan Potensi

Pada sesi II perdagangan Selasa, IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 0,12% ke posisi 7.088,99. Pergerakan ini berlangsung setelah sesi I yang cenderung volatil. Nilai transaksi indeks mencapai Rp 5,1 triliun dengan volume transaksi 10,2 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 653.802 kali. Meskipun ada lebih banyak saham yang melemah dibandingkan yang menguat, beberapa emiten menjadi penopang utama kenaikan IHSG.

BREN, emiten energi baru terbarukan dari konglomerasi Prajogo Pangestu, menjadi salah satu pilar utama dengan kontribusi 23 indeks poin. Sementara itu, AMMN dari Grup Salim juga memberikan dukungan sebesar 7,6 indeks poin. Kedua emiten ini menunjukkan potensi kuat dalam menghadapi ketidakpastian pasar.

Faktor Eksternal: Pengaruh Pasar Global Terhadap IHSG

Ketidakpastian di AS menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Investor asing cenderung memburu dolar AS dan bahkan pasar saham AS karena ketidakpastian kebijakan tarif impor dan imigrasi era Presiden Donald Trump. Selain itu, data ekonomi global, terutama dari AS, juga menjadi perhatian. Data JOLTS untuk November 2024, termasuk pembukaan pekerjaan baru dan laporan pemutusan hubungan kerja secara sukarela, menjadi indikator penting bagi investor.

Menurut proyeksi Dow Jones, ekonom memperkirakan adanya tambahan 7,7 juta lowongan pekerjaan di bulan November. Sementara itu, laporan Perubahan Ketenagakerjaan ADP untuk Desember 2024 diprediksi akan menunjukkan penambahan 130.000 pekerjaan. Data-data ini sangat penting dalam membentuk ekspektasi pasar dan mempengaruhi keputusan investasi.

Kondisi Domestik: Dampak APBN 2024 Terhadap Ekonomi Nasional

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan beberapa hal penting dalam konferensi pers APBN Kita. Defisit APBN 2024 mencapai 2,29% terhadap PDB, dan seluruh asumsi dasar ekonomi makro meleset dari target. Inflasi hanya tumbuh 1,57% yoy, nilai tukar rupiah masih di atas Rp16.000/US$, dan pertumbuhan ekonomi tidak mencapai proyeksi 5,2% yoy. Meski demikian, ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh sekitar 5% di akhir tahun 2024.

Pertumbuhan ekonomi kuartal I mencapai 5,11%, kuartal II 5,05%, dan kuartal III 4,95%. Estimasi untuk kuartal IV masih belum tersedia, namun outlook keseluruhan tahun diperkirakan mencapai 5%. Kondisi ini menunjukkan bahwa meski tantangan besar, ekonomi Indonesia tetap memiliki daya tahan yang cukup kuat.

More Stories
see more