Pasar
Harga Minyak Dunia Tertekan Oleh Ketidakpastian Ekonomi Global dan Perlambatan Permintaan China
2024-11-12
Harga minyak dunia kembali mengalami penurunan di awal pekan ini, dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan geopolitik yang menciptakan ketidakpastian di pasar. Perlambatan pertumbuhan ekonomi China, sebagai konsumen minyak terbesar di dunia, serta penguatan dolar AS menjadi dua faktor utama yang menekan harga minyak. Meskipun begitu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah tetap menjadi perhatian bagi pelaku pasar.
Harga Minyak Tertekan Oleh Perlambatan Ekonomi Global dan Penurunan Permintaan
Penurunan Harga Minyak Acuan Dunia
Berdasarkan data Refinitiv, harga minyak acuan dunia, West Texas Intermediate (WTI), ditutup pada level US$ 67,94 per barel pada Selasa (12/11/2024), turun 0,15% dari sesi sebelumnya. Sementara itu, harga minyak mentah Brent tercatat pada level US$ 71,75 per barel, juga turun 0,11%. Penurunan harga ini menandai tren koreksi yang terlihat sejak awal November, dengan WTI dan Brent masing-masing telah turun dari posisi puncak bulan lalu di kisaran US$ 77 dan US$ 80 per barel.Faktor Utama Penurunan Harga Minyak
Salah satu faktor utama yang berperan adalah kekhawatiran pasar terhadap perlambatan permintaan energi di China, konsumen minyak terbesar dunia, yang mengalami pertumbuhan ekonomi melambat dan permintaan industri yang menurun. Di sisi lain, penguatan dolar AS juga menekan harga minyak. Mata uang yang lebih kuat membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga membatasi potensi kenaikan harga.Ketegangan Geopolitik Masih Menjadi Perhatian
Meskipun penurunan harga minyak, ketegangan geopolitik masih menjadi faktor yang diawasi ketat oleh pasar. Menjelang akhir pekan lalu, ada peningkatan kekhawatiran mengenai konflik di Timur Tengah, khususnya setelah beberapa negara besar meningkatkan patroli keamanan di kawasan itu. Hal ini dapat menjadi potensi pemicu volatilitas harga minyak di masa mendatang.Prospek Harga Minyak Ke Depan
Pekan ini, pasar masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait data permintaan dari Asia, serta laporan cadangan minyak dari Badan Informasi Energi AS (EIA) yang diperkirakan akan mempengaruhi sentimen harga dalam waktu dekat. Namun, dengan adanya perlambatan ekonomi global dan melemahnya permintaan, terutama dari China, potensi kenaikan harga minyak di masa depan menjadi terbatas.