The Fed kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke 4,35-4,50%. Namun, mereka mengisyaratkan akan lebih hati-hati dan hanya akan menurunkan dua kali lagi pada 2025. Dot plot menunjukkan bahwa ekspektasi pemangkasan hanya setengah dari target komite sebelumnya. Chairman The Fed Jerome Powell mengungkapkan bahwa langkah-langkah tersebut telah menurunkan suku bunga dan stance kebijakan lebih longgar, sehingga harus lebih berhati-hati saat mempertimbangkan penyesuaian lebih lanjut.
Perubahan suku bunga AS memiliki dampak langsung pada IHSG. IHSG terpantau makin merana hingga sudah ambruk lebih dari 2% pada perdagangan sesi I Kamis (19/12/2024) dan terkoreksi ke level psikologis 6.900. Nilai transaksi indeks pada perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 2,9 triliun dengan melibatkan 4,1 miliar saham yang berpindah tangan.
Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuannya kemarin. Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 6% per November 2024. Ini berbeda dengan ekspektasi pasar yang memproyeksikan BI Rate akan turun. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
Di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kembali suku bunga acuan BI menjadi penting. Perry mengungkapkan fokus utama bank sentral saat ini mengarah ke stabilitas nilai tukar, di tengah perubahan di tataran global seperti rencana kebijakan perdagangan presiden AS Donald Trump, kenaikan imbal hasil US Treasury dan tren kenaikan inflasi global.
Sementara itu, konsensus CNBC Indonesia sebelumnya memproyeksikan bahwa BI akan memangkas suku bunga. Namun, keputusan mempertahankan suku bunga ini menunjukkan perhatian bank sentral terhadap dampak ketidakpastian global.