Pada hari Selasa, perdagangan saham di Jakarta menunjukkan peningkatan tipis pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meskipun demikian, indeks ini tetap berada di level 7.100-an. Nilai transaksi mencapai Rp12,66 triliun dengan sekitar 19,34 miliar saham yang ditransaksikan. Investor asing tampaknya lebih memilih untuk menjual saham, terutama dari beberapa perusahaan besar.
Pada akhir perdagangan Selasa (21/1/2025), IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 0,15% ke posisi 7.181,82. Transaksi yang dilakukan mencapai Rp12,66 triliun melibatkan 19,34 miliar saham dalam 1,33 juta kali transaksi. Dari total saham yang diperdagangkan, 238 saham menguat, sementara 345 saham mengalami penurunan dan 232 saham stagnan.
Investor asing tampaknya melakukan aktivitas jual-beli yang cukup intensif. Mereka tercatat telah melakukan penjualan bersih sebesar Rp383,17 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp436,98 miliar di pasar reguler. Pembelian bersih oleh investor asing hanya mencapai Rp53,80 miliar, jauh lebih rendah dibandingkan dengan penjualannya.
Berdasarkan data dari Stockbit, beberapa saham yang banyak dilepas oleh investor asing antara lain PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp404,93 miliar, PT Petrosea Tbk. (PTRO) sebesar Rp154,33 miliar, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) sebesar Rp122,31 miliar, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar Rp112,63 miliar. Beberapa perusahaan lain juga mengalami penjualan bersih yang signifikan.
Dari perspektif seorang jurnalis, situasi ini menunjukkan bahwa meskipun IHSG mengalami kenaikan, investor asing masih cenderung waspada dan melakukan penjualan yang signifikan. Ini bisa menjadi indikasi bahwa mereka masih mempertimbangkan risiko-risiko tertentu dalam pasar saham Indonesia. Namun, peningkatan nilai transaksi juga menunjukkan adanya minat yang tinggi dari investor lokal maupun asing terhadap pasar saham Indonesia.