Berita
India Menolak Ide Mata Uang Bersama BRICS
2025-02-08

Dalam perkembangan terbaru, India menegaskan sikapnya yang tidak mendukung ide pembentukan mata uang bersama antara negara-negara anggota BRICS. Keputusan ini dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan strategis dan ekonomi, termasuk hubungan dengan Amerika Serikat dan rivalitas dengan China. Meskipun beberapa anggota BRICS masih mendorong ide dedolarisasi, India tetap berkomitmen untuk mempertahankan penggunaan dolar AS dalam transaksi internasional.

Penjelasan Detail Sikap India Terhadap Mata Uang BRICS

Pada bulan Februari 2025, Menteri Perdagangan India, Piyush Goyal, mengumumkan bahwa pemerintah India sama sekali tidak mendukung rencana pembentukan mata uang bersama BRICS. Dalam konferensi pers di New Delhi, Goyal menjelaskan bahwa India tidak tertarik untuk berbagi mata uang dengan China, negara yang telah memiliki sejarah panjang perselisihan perbatasan dan persaingan ekonomi. Situasi ini membuat pemerintahan Modi harus berhati-hati agar tidak tampak lemah di mata rakyatnya.

Gubernur Bank Sentral India (RBI), Shaktikanta Das, juga menyatakan bahwa dedolarisasi bukanlah tujuan India. Ia menekankan bahwa tidak ada diskusi atau tindakan yang dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Ekonomi India sangat bergantung pada investasi dan kerja sama dengan Amerika Serikat, terutama dalam sektor teknologi informasi. Oleh karena itu, mempertahankan hubungan baik dengan AS menjadi prioritas utama.

Menteri Luar Negeri India, S Jaishankar, berulang kali menegaskan bahwa India tidak mendukung inisiatif dedolarisasi. Dia menjelaskan bahwa perdagangan dengan negara lain akan tetap menggunakan mata uang lokal sesuai dengan kesepakatan bilateral. Jaishankar juga memuji hubungan yang baik antara India dan pemerintahan baru di Gedung Putih, yang membantu memperkuat posisi India secara global.

Walau demikian, China, Rusia, dan Iran tetap mengejar ide dedolarisasi sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS. Tujuan mereka adalah untuk menciptakan alternatif mata uang yang lebih stabil dan independen dari dominasi ekonomi AS.

Dari perspektif jurnalis, sikap India yang tegas ini menunjukkan betapa pentingnya keseimbangan kepentingan nasional dalam diplomasi ekonomi. Keputusan ini juga menggambarkan bagaimana negara-negara berkembang seperti India harus berhati-hati dalam mengambil langkah-langkah yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan politik domestik mereka. Sikap India yang memilih untuk tetap mendukung dolar AS menunjukkan komitmennya terhadap hubungan yang kuat dengan AS, sementara juga menjaga kewaspadaan terhadap rival regional seperti China.

More Stories
see more