Pasar
Industri Pembiayaan Menghadapi Tantangan dan Peluang di Tahun 2025
2025-01-18

Pada tahun 2025, industri pembiayaan di Indonesia menyiapkan strategi ekspansi bisnis untuk mengatasi tantangan era suku bunga tinggi dan ketidakpastian pasar keuangan global. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, menekankan pentingnya memperluas potensi pembiayaan modal usaha dan kerja melalui produk multiguna. APPI juga berharap momen Ramadan dan Lebaran pada semester pertama 2025 dapat menjadi peluang untuk meningkatkan pembiayaan otomotif. Meskipun tidak ada lonjakan kredit kendaraan pada tahun 2024, peningkatan upah minimum dan pertumbuhan ekonomi yang stabil diharapkan dapat mendorong permintaan kredit otomotif baik baru maupun bekas.

Strategi Ekspansi Bisnis Multifinance Menghadapi Tantangan 2025

Di tengah ketidakpastian pasar keuangan global, industri pembiayaan Indonesia telah merancang strategi untuk tetap berkembang. Dalam suasana penuh tantangan ini, Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), menegaskan bahwa perusahaan pembiayaan harus proaktif dalam mencari peluang baru. Salah satu langkah utama adalah dengan memperluas akses pembiayaan bagi sektor usaha melalui produk-produk multiguna yang inovatif. Langkah ini bertujuan untuk membantu perusahaan-perusahaan kecil dan menengah mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk operasional mereka.

Lebih lanjut, momen religius seperti Ramadan dan Lebaran pada semester pertama 2025 dipandang sebagai kesempatan emas untuk mendorong penjualan kendaraan. Meskipun tahun 2024 tidak mencatat lonjakan signifikan dalam kredit mobil dan motor, harapan untuk tahun 2025 tetap tinggi. Dengan adanya peningkatan upah minimum provinsi (UMP) dan pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut, permintaan kredit otomotif baik baru maupun bekas diharapkan akan meningkat. Ini menjadi momentum penting bagi industri pembiayaan untuk memaksimalkan potensi pasar.

Dalam diskusi eksklusif bersama Anneke Wijaya pada acara Power Lunch di CNBC Indonesia, Suwandi menjelaskan lebih lanjut tentang prospek dan tantangan yang dihadapi oleh industri multifinance di tahun 2025. Dia menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis.

Berita ini memberikan wawasan yang menarik tentang bagaimana industri pembiayaan berusaha untuk tetap relevan dan kompetitif di tengah tantangan ekonomi global. Bagi pembaca, hal ini menunjukkan bahwa meskipun situasi pasar mungkin tidak selalu stabil, para pemain industri pembiayaan tetap optimis dan siap menghadapi setiap tantangan dengan strategi yang matang. Ini juga mengingatkan kita bahwa peluang selalu ada, bahkan di tengah ketidakpastian, asalkan kita tahu cara mencarinya dan memanfaatkannya dengan bijak.

More Stories
see more