Dalam situasi ekonomi global yang tidak menentu, industri fast-moving consumer goods (FMCG) di Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Salah satu contoh nyata adalah perusahaan produk hidrasi dan nutrisi, Danone Indonesia, yang telah beroperasi lebih dari setengah abad di negeri ini. Perusahaan ini menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah dan kenaikan harga bahan baku impor. Untuk mempertahankan stabilitas harga jual produknya, Danone Indonesia telah menerapkan berbagai strategi antisipatif. Diskusi mendalam tentang pendekatan bisnis ini dapat dilihat dalam program Closing Bell di CNBC Indonesia.
Berhadapan dengan fluktuasi ekonomi global, Danone Indonesia telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga keseimbangan operasional. Perusahaan ini berfokus pada manajemen risiko melalui diversifikasi sumber bahan baku dan efisiensi produksi. Dengan demikian, dampak negatif dari kenaikan harga bisa diminimalisir tanpa harus menaikkan harga jual produk kepada konsumen.
Salah satu strategi utama yang diterapkan oleh Danone Indonesia adalah peningkatan kerjasama dengan pemasok lokal dan internasional. Perusahaan berusaha mencari alternatif bahan baku yang lebih terjangkau namun tetap memenuhi standar kualitas tinggi. Selain itu, inovasi teknologi juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan efisiensi produksi. Dengan melakukan investasi dalam teknologi modern, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional secara signifikan. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Danone Indonesia untuk tetap memberikan produk berkualitas tinggi kepada konsumen tanpa harus mengorbankan daya beli mereka.
Tantangan utama bagi industri FMCG di tengah gejolak ekonomi global adalah mempertahankan stabilitas harga jual produk. Danone Indonesia telah menerapkan berbagai metode untuk mengatasi masalah ini. Salah satu caranya adalah dengan memperkuat rantai pasokan agar lebih tangguh dan responsif terhadap perubahan kondisi pasar. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk merespons cepat terhadap fluktuasi harga bahan baku.
Perusahaan juga berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Ini tidak hanya membantu mengurangi biaya produksi tetapi juga memperluas pangsa pasar. Selain itu, Danone Indonesia aktif berpartisipasi dalam dialog dengan pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan asosiasi industri, untuk mencari solusi bersama dalam menghadapi tantangan ekonomi. Pendekatan kolaboratif ini memungkinkan perusahaan untuk berbagi informasi dan praktik terbaik, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif. Dengan demikian, Danone Indonesia berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di sektor FMCG sambil terus memberikan layanan terbaik kepada konsumennya.