Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Adi Soemarmo terus berinovasi dalam mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional. Skadron Pendidikan 404 Wing Pendidikan 400/Matukjur telah mengoptimalkan lahan yang tersedia untuk pertanian produktif, bekerja sama dengan para petani setempat. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan hasil panen dan memberikan kontribusi signifikan terhadap ketersediaan pangan di wilayah sekitar. Lahan seluas lebih dari 32.000 meter persegi ditanami komoditas strategis seperti padi, jagung, dan singkong. Langkah ini tidak hanya mendukung kebutuhan internal tetapi juga membantu menjaga stabilitas harga pangan di pasar lokal.
Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, Lanud Adi Soemarmo telah meluncurkan program inovatif yang memanfaatkan lahan luas di sisi timur dan barat pangkalan. Di bawah kepemimpinan Komandan Lanud Adi Soemarmo, Marsma TNI Bambang Juniar Djatmiko, program ini berfokus pada pengelolaan lahan secara efektif untuk pertanian produktif. Area seluas 20.860 meter persegi di sisi timur dan 11.267 meter persegi di sisi barat telah ditanami berbagai komoditas strategis yang memiliki nilai gizi tinggi dan ketahanan lingkungan.
Para petani penggarap dipercaya untuk mengelola lahan tersebut, dengan tujuan meningkatkan hasil panen dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat sekitar. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan di pasar lokal dan mendorong pola konsumsi yang lebih sehat. Melalui langkah-langkah konkret ini, Lanud Adi Soemarmo menunjukkan komitmennya dalam mendukung kebijakan pemerintah dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Dengan adanya program ini, diharapkan dapat tercipta kedaulatan pangan yang lebih kuat di tingkat daerah. Komandan Lanud Adi Soemarmo menegaskan bahwa melalui pengelolaan lahan yang efektif, mereka berharap dapat meningkatkan produksi dan cadangan pangan, serta mendorong pola konsumsi yang lebih sehat berbasis sumber daya dan kearifan lokal. Program ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk mengelola sumber daya secara mandiri dan berkelanjutan.
Sebagai jurnalis, saya melihat bahwa inisiatif ini bukan hanya tentang peningkatan hasil pertanian, tetapi juga tentang membangun kemandirian dan ketahanan pangan di tingkat lokal. Ini menunjukkan bagaimana institusi militer dapat berperan aktif dalam mendukung pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat. Dengan pendekatan yang berkelanjutan, program ini dapat menjadi model bagi daerah-daerah lain untuk mencapai ketahanan pangan yang lebih baik.