Berita
Investasi Indonesia Meningkat Signifikan pada Kuartal IV-2024
2025-01-31

Pada kuartal keempat tahun 2024, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat peningkatan investasi yang signifikan di Indonesia. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 23,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan 4,9 persen dari kuartal sebelumnya. Total nilai investasi mencapai Rp452,8 triliun, dengan dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja dan pembagian investasi antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa. Data ini mencerminkan kemajuan ekonomi yang kuat dan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Investasi/BKPM, capaian investasi pada kuartal IV-2024 mencapai Rp452,8 triliun. Pertumbuhan ini mencerminkan kenaikan 23,8 persen secara tahunan dan 4,9 persen secara kuartalan. Menteri Investasi/BKPM Rosan Roeslani menjelaskan bahwa investasi tersebut telah membuka peluang kerja baru bagi lebih dari setengah juta orang, meningkat 26,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menjadi bukti nyata bahwa masuknya investasi telah memberikan kontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja.

Dalam hal sumber investasi, Penanaman Modal Asing (PMA) masih mendominasi dengan kontribusi 54,3 persen atau senilai Rp245,8 triliun, mengalami pertumbuhan 33,3 persen secara tahunan. Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, mencapai Rp207,0 triliun atau 45,7 persen dari total investasi, naik 14,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. PMA dan PMDN sama-sama mengalami kenaikan, namun PMA menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi.

Sebaran investasi menunjukkan bahwa mayoritas dana mengalir ke luar Pulau Jawa, mencapai 57,5 persen atau setara dengan Rp260,4 triliun, dengan pertumbuhan 40,8 persen secara tahunan. Di sisi lain, investasi di Pulau Jawa mencapai Rp192,4 triliun atau 42,5 persen dari total investasi, tumbuh 6,4 persen secara tahunan. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah berhasil meratakan distribusi investasi di seluruh wilayah Indonesia.

Di sektor PMA, industri logam dasar menduduki posisi teratas dengan investasi sebesar USD3,4 miliar atau 20,6 persen dari total PMA. Ini disusul oleh sektor industri kertas, pertambangan, industri makanan, dan jasa lainnya. Sedangkan untuk PMDN, lima sektor teratas adalah transportasi, gudang, dan telekomunikasi; industri pertambangan; perumahan, kawasan industri, dan perkantoran; serta jasa lainnya.

Kemajuan investasi ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim bisnis yang kondusif. Pertumbuhan yang signifikan ini tidak hanya membantu mencapai target nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai tujuan investasi yang menjanjikan. Pencapaian ini menunjukkan bahwa strategi ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah telah berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat luas.

More Stories
see more