Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) berinisial Pratu TS diduga terlibat dalam penganiayaan yang mengakibatkan kematian seorang wanita berinisial N di Kota Tangerang Selatan. Insiden ini telah menarik perhatian luas dan memicu respons cepat dari pihak militer serta kepolisian. Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra, Kapendam Jaya, mengumumkan bahwa prajurit tersebut saat ini sedang ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kasus ini juga menjadi bahan koordinasi antara TNI AD dan Polres Metro Tangerang Selatan, dengan komitmen kuat untuk menindaklanjuti kasus sesuai hukum yang berlaku.

Insiden mengerikan ini terjadi ketika Pratu TS melakukan tindakan tidak hadir tanpa izin dari satuan Yonif 318 Kostrad sejak 19 Januari 2025. Setelah dicari, ia akhirnya ditemukan di daerah Medang dan dibawa kembali ke satuan untuk diperiksa. Selama pemeriksaan, diketahui bahwa ia telah melakukan penganiayaan terhadap korban N, yang berujung pada kematian korban. Peristiwa ini menunjukkan betapa seriusnya situasi dan bagaimana institusi militer merespons dengan cepat dan tegas.

Kolonel Inf Deki Rayusyah Putra menekankan bahwa TNI AD berkomitmen untuk menegakkan disiplin dan hukum. Pihaknya berkoordinasi erat dengan aparat penegak hukum setempat untuk memastikan proses hukum berjalan dengan baik. "Kami akan memproses anggota yang bersangkutan sesuai dengan aturan yang berlaku jika ditemukan bukti-bukti yang menunjukkan pelanggaran hukum," kata Deki. Dia juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden ini, menegaskan bahwa tindakan oknum tersebut tidak mencerminkan institusi TNI secara keseluruhan.

Komando militer telah mengecam keras tindakan tersebut dan berjanji akan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah insiden serupa di masa depan. Mereka juga berharap bahwa proses hukum yang sedang berlangsung dapat memberikan keadilan bagi keluarga korban dan masyarakat luas. Meskipun ini adalah insiden individual, TNI AD tetap berkomitmen untuk menjaga integritas dan profesionalisme seluruh anggotanya.