Pasar
Kecelakaan Boeing 737-800: Dampak Luas pada Industri Penerbangan dan Ekonomi
2025-01-02
Jakarta, CNBC Indonesia – Kecelakaan fatal pesawat Boeing 737-800 di Bandara Muan, Korea Selatan, telah menimbulkan guncangan signifikan dalam industri penerbangan global. Insiden ini tidak hanya mempengaruhi maskapai yang terlibat tetapi juga berdampak luas pada nilai saham Boeing dan Jeju Air, serta mengundang kembali sorotan publik terhadap keselamatan penerbangan.

Masa Depan Boeing Terancam: Penyelidikan Mendalam dan Tantangan Berkelanjutan

Penurunan Saham Boeing dan Jeju Air

Pada awal pekan ini, saham Boeing merosot tajam setelah kecelakaan fatal pesawat 737-800 milik Jeju Air di Bandara Muan, Korea Selatan. Peristiwa tragis tersebut menyebabkan 181 penumpang meninggal dunia, dengan hanya dua orang yang selamat. Di Bursa New York, saham Boeing sempat anjlok sebelum akhirnya ditutup melemah sekitar 2%. Sementara itu, saham Jeju Air di Bursa Seoul jatuh hingga 8,7%, mencatat rekor terendah sepanjang sejarah.Kondisi ini mencerminkan ketidakpastian pasar atas masa depan Boeing dan Jeju Air. Investor khawatir akan dampak kecelakaan ini terhadap reputasi dan operasional kedua perusahaan. Pasar modal bereaksi cepat, mencerminkan ketakutan investor akan potensi masalah teknis atau manajerial yang lebih mendalam.

Inspeksi Pesawat Boeing 737-800 di Korea Selatan

Kementerian Transportasi Korea Selatan mengumumkan inspeksi mendalam terhadap 101 pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh maskapai domestik, termasuk Jeju Air. Inspeksi ini mencakup pemeriksaan catatan perawatan sistem utama seperti mesin dan roda pendaratan. Joo Jong-wan, Wakil Menteri Transportasi Korea Selatan, menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk memastikan kelayakan pesawat dan fokus pada potensi masalah teknis.Inspeksi ini menjadi respons langsung terhadap kecelakaan fatal tersebut. Langkah ini penting untuk menjamin keselamatan penerbangan dan mencegah insiden serupa di masa mendatang. Regulator transportasi berusaha memastikan bahwa semua pesawat yang beroperasi aman bagi penumpang dan kru.

Pernyataan Boeing dan Analisis Ahli

Boeing menyatakan dalam keterangan resmi bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Jeju Air dan siap memberikan bantuan. Namun, analis Wolfe Research, Myles Walton, berpendapat bahwa kecelakaan ini kemungkinan besar tidak disebabkan oleh masalah desain atau pengerjaan pesawat. Pendapat ini didasarkan pada analisis data awal dan rekaman penerbangan.Walton menekankan bahwa faktor lain, seperti cuaca buruk atau kesalahan manusia, mungkin berkontribusi pada insiden tersebut. Meski demikian, Boeing tetap harus melakukan investigasi menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab pasti kecelakaan. Hasil dari investigasi ini akan sangat penting bagi industri penerbangan dan konsumen.

Tantangan Berkelanjutan Boeing di Tahun 2024

Tahun 2024 menjadi periode yang penuh tantangan bagi Boeing. Nilai saham perusahaan telah turun lebih dari 30% sepanjang tahun, ditambah dengan meningkatnya utang dan gangguan rantai pasokan. Kejadian ini menambah beban perusahaan yang sudah menghadapi berbagai masalah.Pada Januari, kekhawatiran keselamatan pesawat Boeing kembali mencuat setelah panel pesawat 737 Max terlepas saat penerbangan Alaska Airlines. Insiden tersebut mendorong Federal Aviation Administration (FAA) meningkatkan pengawasan terhadap produksi pesawat 737 Max dan membatasi jumlah produksinya. Tekanan hukum juga menghantui Boeing setelah perusahaan setuju untuk mengaku bersalah atas tuduhan menipu pemerintah AS terkait kecelakaan 737 Max pada Juli.

Perubahan Pemimpin dan Restrukturisasi

Dalam upaya menghadapi tantangan, Kelly Ortberg menggantikan Dave Calhoun sebagai CEO Boeing pada Agustus, menyusul pengumuman pengunduran diri Calhoun beberapa bulan sebelumnya. Langkah ini diikuti oleh aksi mogok 33.000 pekerja pada September, yang berlangsung selama dua bulan dan menjadi salah satu pemogokan terlama dalam sejarah perusahaan.Sebagai bagian dari restrukturisasi, Ortberg mengumumkan pemangkasan 17.000 pekerjaan, setara dengan 10 persen dari total tenaga kerja global Boeing. “Bisnis kami berada dalam posisi sulit, dan tantangan yang kita hadapi sangat besar,” tulis Ortberg dalam memo internal pada Oktober. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi Boeing dan mengatasi masalah yang ada.

Catatan Keselamatan Boeing 737-800

Meski menghadapi berbagai tekanan, Boeing 737-800 tetap memiliki catatan keselamatan yang baik menurut para ahli penerbangan. Pesawat ini telah terbang selama lebih dari 25 tahun dan digunakan oleh hampir 200 maskapai di seluruh dunia. Berdasarkan data Cirium, pesawat ini mencakup sekitar satu dari tujuh pesawat penumpang yang saat ini beroperasi secara global.Para ahli menekankan bahwa kecelakaan ini bukanlah indikasi umum tentang kualitas atau keselamatan pesawat Boeing 737-800. Sebaliknya, insiden ini harus dipandang sebagai peristiwa langka yang membutuhkan investigasi mendalam. Industri penerbangan terus berupaya meningkatkan standar keselamatan untuk melindungi penumpang dan kru.
More Stories
see more