Pada suatu malam di tahun 1990, nasib seorang tukang becak dari Magelang berubah drastis. Setelah bertahun-tahun hidup sederhana, Sayat mendadak menjadi miliarder setelah memenangkan kupon undian pemerintah bernama Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB). Kisah ini mencerminkan harapan dan keajaiban yang dapat terjadi dalam hidup, meskipun peluangnya sangat kecil.
Pada Rabu, 9 Mei 1990, tepat pukul 23.30, di sebuah rumah sederhana di Magelang, Jawa Tengah, Sayat duduk tegang mendengarkan radio. Dia menunggu pengumuman pemenang SDSB, sebuah program undian yang telah ia ikuti selama bertahun-tahun. Dengan hati berdebar, dia mendengar nomor-nomor yang disebutkan oleh penyiar. Ketika angka terakhir diumumkan, Sayat terperanjat—nomornya cocok sempurna!
Sayat tidak bisa menahan kegembiraan. Ia langsung keluar rumah dan bersujud di halaman, mengucap syukur atas rezeki tak terduga ini. Sang istri pun meneteskan air mata bahagia. Mimpi yang selama ini mereka gapai akhirnya terwujud. Esok harinya, kabar tentang tukang becak yang mendadak jadi miliarder menyebar cepat di seluruh kota Magelang.
Dengan uang sebesar Rp1 miliar pada tahun 1990, Sayat memiliki kesempatan untuk merubah hidupnya secara signifikan. Uang tersebut setara dengan nilai yang fantastis pada masa itu, cukup untuk membeli belasan unit rumah di daerah elit Jakarta atau memborong emas hingga 50 kilogram. Namun, Sayat memilih sikap bijaksana. Dia menyetorkan sebagian uangnya ke deposito dan menggunakan sisanya untuk membeli rumah serta menyiapkan modal pendidikan anak-anaknya.
Setelah mendapatkan rezeki besar, Sayat memutuskan untuk fokus pada ibadah dan kehidupan spiritual. Dia juga berkomitmen untuk membantu masyarakat melalui pembangunan masjid dan mendampingi keturunannya. Meski begitu, Sayat menyadari bahwa kisahnya bukanlah contoh yang bisa ditiru, karena SDSB pada dasarnya mirip dengan perjudian dan telah diberhentikan pemerintah pada tahun 1993.
Bagi banyak orang, kisah Sayat adalah pengingat bahwa rezeki bisa datang dari tempat yang tak terduga. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana kita menggunakan rezeki tersebut dengan bijaksana dan bermanfaat bagi orang lain.