Gaya Hidup
Membangun Ketahanan Mental Anak: Kunci Sukses di Dunia Pendidikan
2024-10-14

Membangun Ketahanan Mental Anak: Kunci Sukses di Dunia Pendidikan

Saat anak mulai memasuki dunia pendidikan, orang tua sering kali merasa khawatir akan berbagai tantangan yang mungkin dihadapi oleh sang buah hati. Dari kemampuan mengikuti pembelajaran, jumlah teman, tingkat keterampilan, hingga penyesuaian diri di lingkungan baru. Namun, ada satu hal yang dapat dilakukan orang tua untuk menghilangkan rasa khawatir tersebut, yaitu dengan melatih ketahanan mental anak.

Menjadikan Anak Tangguh, Kunci Sukses di Sekolah

Membiarkan Anak Mengalami Kegagalan

Saat ini, masih ada beberapa orang tua yang membatasi pengalaman anak karena dinilai tidak menyenangkan atau menyakiti perasaan buah hati mereka. Padahal, hal ini justru dapat menghambat pertumbuhan anak. Tugas orang tua adalah melindungi anak-anak mereka dan membiarkan mereka belajar dari kegagalan. Salah satu cara untuk mempersiapkan anak dalam menghadapi kesulitan adalah dengan membiarkan mereka sesekali jatuh dan bangkit kembali.Anak-anak yang tangguh diklaim memiliki kemampuan lebih untuk mengendalikan emosi mereka, bangkit kembali dari kegagalan, dan memaafkan diri sendiri setelah melakukan kesalahan. Hal ini akan sangat berguna bagi anak saat memasuki dunia pendidikan, di mana mereka akan dihadapkan pada berbagai tantangan dan tekanan.

Mengajarkan Anak Mengatasi Kekhawatiran

Setiap orang tua pasti ingin mengatakan "Jangan khawatir," saat anak mengalami suatu masalah. Namun, hal itu tidak baik untuk dilakukan. Justru, orang tua wajib mengajarkan anak cara mengatasi kecemasan dan kekhawatiran. Selain itu, orang tua juga disarankan memberi ruang kepada anak untuk mereka merasa khawatir.Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengatur pengatur waktu selama lima menit dan meminta anak untuk mengkhawatirkan setiap aspek kekhawatiran mereka. Setelah waktu berakhir, minta anak untuk melepaskan kekhawatiran dan tidak lagi memikirkannya. Hal ini dapat membantu anak untuk merasa lebih aman karena telah menyadari bahwa hasil terburuk yang dibayangkan tidak seburuk yang diperkirakan.

Membantu Anak Memikirkan Skenario Terburuk dan Terbaik

Cara lain untuk membantu anak dalam mengatasi kekhawatiran adalah dengan meminta mereka untuk menyiapkan skenario terburuk dan terbaik dari apa yang mungkin terjadi. Hal ini dapat membantu anak untuk merasa lebih aman karena telah menyadari bahwa hasil terburuk yang dibayangkan tidak seburuk yang diperkirakan. Selain itu, meminta anak untuk memikirkan risiko terbaik juga menunjukkan kepada mereka jika hasil positif itu benar-benar mungkin terjadi.Mengingatkan anak-anak bahwa mereka mampu menangani apapun, bahkan skenario terburuk sekalipun dapat membantu mereka untuk sadar jika sebagian besar masalah ternyata dapat diatasi. Hal ini akan sangat berguna bagi anak saat menghadapi tantangan di dunia pendidikan.

Menghargai Perkembangan Pribadi Anak

Meremehkan validasi eksternal ternyata penting untuk membantu pengembangan kekuatan mental dan ketangguhan anak. Hal ini agar anak bisa menilai sendiri kemampuan diri sendiri. Orang tua dapat membantu anak-anak untuk mengukur kinerja mereka terhadap harapan pribadi daripada mencari validasi dari orang lain.Daripada menilai apakah mereka memenuhi standar orang lain, dorong anak-anak untuk mempertimbangkan: 'Apakah saya mencapai apa yang ingin saya lakukan?' dan 'Apakah saya menjadi versi yang lebih baik dari diri saya sendiri?' Hal ini akan membantu anak-anak untuk fokus pada perkembangan diri mereka sendiri, bukan pada perbandingan dengan orang lain.

Fokus pada Proses, Bukan Hasil

Anak-anak berpotensi mengalami kegagalan saat ingin mencapai tujuan mereka. Namun, terlalu berfokus pada hasil dapat membuat anak-anak ogah untuk mengambil risiko dan berkembang. Terlalu bersemangat tentang hasil dapat menggerogoti kekuatan mental anak-anak karena begitu banyak faktor selain usaha yang dapat memengaruhi hasil.Sebaliknya, tanyakan kepada anak tentang apa yang mereka pelajari dalam proses tersebut atau apakah mereka bersenang-senang. Hal ini dapat membantu anak-anak untuk melihat bahwa ada nilai dalam mencoba hal-hal baru, meskipun hasilnya tidak sesuai rencana. Fokus pada proses akan membantu anak-anak untuk tetap termotivasi dan tidak mudah menyerah saat menghadapi tantangan di dunia pendidikan.
More Stories
see more