Pasar
Menghadapi Fenomena Doom Spending: Menjaga Kesehatan Finansial di Era Generasi Z dan Milenial
2024-11-15
Masyarakat saat ini dihadapkan dengan fenomena doom spending, yaitu kecenderungan berbelanja tanpa berpikir panjang. Hal ini terutama terjadi di kalangan generasi Z dan milenial yang cenderung melakukan self-care atau self-reward untuk mengatasi kecemasan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, doom spending dapat berdampak buruk pada kondisi keuangan seseorang.

Menjaga Kesehatan Finansial di Tengah Tren Doom Spending

Memahami Doom Spending: Akar Permasalahan dan Dampaknya

Doom spending merupakan fenomena yang semakin marak di kalangan generasi Z dan milenial. Direktur IT & Operasional 360Kredi, Defrian Afdi, menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena gaya hidup yang cenderung melakukan self-care atau self-reward untuk mengatasi kecemasan. Meskipun melakukan self-reward seperti berbelanja, berlibur, atau membeli tiket konser dapat diterima, namun tindakan tersebut harus dilakukan secara wajar dengan memperhatikan kondisi keuangan yang ada.Direktur Pengembangan Bisnis UATAS, Shintya Maulida, menambahkan bahwa jika doom spending dilakukan secara terus-menerus, maka akan berdampak buruk pada kondisi finansial seseorang. Pengeluaran yang tidak terkendali dapat membuat seseorang tidak memiliki tabungan, terbebani oleh utang yang impulsif, dan pada akhirnya membuat kondisi keuangan menjadi tidak aman.

Peran Literasi Keuangan dalam Mencegah Doom Spending

Untuk menghindari doom spending, Defrian Afdi dan Shintya Maulida menegaskan bahwa perlu adanya peningkatan literasi keuangan bagi masyarakat, terutama terkait manajemen keuangan dan manajemen utang. Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang pengelolaan keuangan, individu dapat membuat keputusan belanja yang lebih bijak dan terhindar dari perilaku doom spending yang dapat merugikan kondisi finansial mereka.Salah satu solusi yang dapat dimanfaatkan adalah kehadiran fintech lending. Fintech lending menawarkan opsi pinjaman yang terstruktur, terjangkau, serta aman dan bersahabat. Melalui fintech lending, masyarakat dapat memperoleh akses pembiayaan yang lebih mudah dan terkendali, sehingga dapat menghindari utang impulsif yang dapat memicu doom spending.

Kolaborasi Industri Fintech untuk Meningkatkan Kepercayaan Publik

Dalam upaya mendukung peningkatan literasi keuangan dan mencegah doom spending, 360Kredi melakukan penandatanganan komitmen bersama kolaborasi dengan AFPI, AFTECH, dan para platform fintech lending dalam IFSE 2024. Mereka berkomitmen untuk meningkatkan keamanan, transparansi, dan berkelanjutan dalam industri fintech lending, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap fintech lending.Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga turut mendorong industri fintech untuk membantu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Saat ini, nilai pinjaman yang disalurkan oleh industri fintech telah mencapai Rp700 triliun, dengan banyak penerimanya merupakan pelaku UMKM yang belum terjangkau oleh layanan perbankan. Dengan dukungan kebijakan, pengaturan, dan upaya pengembangan yang tepat, industri fintech diharapkan dapat berperan lebih besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan mencegah doom spending di kalangan masyarakat.
More Stories
see more