Dalam laporan terbaru, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa penemuan uang palsu di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2024. Meskipun ada insiden pencetakan uang palsu oleh 19 tersangka di sebuah perpustakaan universitas di Makassar, jumlah uang palsu yang beredar tidak mengalami peningkatan drastis. BI menekankan bahwa kualitas keamanan uang rupiah telah ditingkatkan, sehingga membuat uang palsu semakin mudah dideteksi.
Pada akhir tahun 2024, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim, menyatakan bahwa temuan uang palsu menunjukkan tren penurunan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Di tengah kasus pencetakan uang palsu di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, data BI menunjukkan bahwa rasio uang palsu turun menjadi 4 lembar per juta uang yang beredar. Angka ini menurun dari 5 lembar per juta pada tahun 2023 dan 7 lembar per juta pada tahun 2021.
Marlison menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh peningkatan kualitas uang rupiah, mulai dari bahan cetak hingga teknologi pengamanan modern. Selain itu, edukasi masyarakat tentang cara mengenali ciri-ciri uang asli juga semakin intensif. "Uang palsu bukan merupakan alat transaksi yang sah dan tidak memiliki nilai," tegas Marlison.
Menurut penelitian BI, uang palsu yang dicetak di Makassar berkualitas sangat rendah dan mudah diidentifikasi dengan metode 3D: dilihat, diraba, dan diterawang. Teknik pencetakan menggunakan printer inkjet dan sablon biasa, bukan teknik offset seperti yang beredar dalam beberapa berita. Semua unsur pengamanan di uang rupiah asli, termasuk benang pengaman, watermark, electrotype, dan UV, tidak berhasil dipalsukan.
Kertas yang digunakan oleh oknum pemalsu juga hanya kertas biasa, sehingga pendaran uang palsu di bawah lampu UV sangat berbeda dari uang asli, baik dari segi lokasi, warna, maupun bentuk.
Dengan demikian, BI menegaskan bahwa upaya pemberantasan uang palsu tetap efektif dan masyarakat dapat merasa aman dalam melakukan transaksi menggunakan uang rupiah.
Sebagai seorang jurnalis, saya melihat bahwa laporan ini memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa sistem keuangan Indonesia tetap kuat dan terlindungi. Langkah-langkah preventif yang dilakukan oleh BI dan lembaga terkait lainnya telah membuktikan efektivitasnya dalam memerangi uang palsu. Ini juga mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat untuk selalu waspada dan mengenali ciri-ciri uang asli.