Dalam langkah strategis untuk memperluas jangkauan dan diversifikasi layanan, Bank Syariah Indonesia (BSI) telah berfokus pada pengembangan ekosistem layanan wholesale dengan mengeksplorasi peluang di pasar modal. BSI menawarkan berbagai layanan kapital syariah, termasuk penjagaan aman, layanan dana, wali amanat, dan keagenan. Sampai November 2024, bank ini berhasil mengelola aset senilai lebih dari Rp110 triliun. Selain itu, BSI juga terus mengembangkan produk treasury melalui transaksi Pasar Uang Valuta Asing Berbasis Syariah, yang memberikan alternatif investasi valuta asing yang ideal bagi lembaga keuangan. Sebagai satu-satunya bank syariah yang berperan sebagai Primary Dealer Lelang SBSN Kementerian Keuangan, BSI mencatat pertumbuhan volume transaksi surat berharga syariah negara sebesar 65,38% year on year hingga November 2024. Selain itu, BSI juga fokus pada pengembangan bisnis trade finance dan value chain, mencapai pertumbuhan sekitar 14% dengan volume transaksi lebih dari Rp415 triliun.
Dalam atmosfer dinamis ekonomi global, Bank Syariah Indonesia (BSI) telah merancang strategi ambisius untuk memperkuat posisi mereka dalam pasar modal. Di tengah-tengah musim gugur yang indah, BSI mengejar peluang baru dalam bidang layanan wholesale, khususnya melalui pengembangan bisnis capital market. Layanan ini mencakup berbagai aspek seperti penjagaan aman, layanan dana, wali amanat, dan keagenan. Hingga November 2024, BSI berhasil mendapatkan kepercayaan administrasi Aset Under Custody (AUC) melebihi Rp110 triliun.
Berlanjut ke upaya pengembangan bisnis treasury, BSI berkomitmen untuk menyediakan solusi finansial inovatif dan terpercaya. Salah satu pilar utama adalah pengembangan produk treasury melalui transaksi Pasar Uang Valuta Asing Berbasis Syariah. Produk ini tidak hanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar tetapi juga selaras dengan prinsip-prinsip syariah. Peran BSI sebagai satu-satunya bank syariah yang berfungsi sebagai Primary Dealer Lelang SBSN Kementerian Keuangan membuktikan komitmennya dalam pasar surat berharga syariah negara. Volume transaksi surat berharga syariah negara di BSI mencapai lebih dari Rp85 triliun pada November 2024, meningkat signifikan 65,38% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, BSI juga terus mengembangkan ekosistem wholesale dengan memperluas layanan trade finance dan value chain. Bisnis ini mencakup berbagai aspek perbankan seperti ekspor, impor, pembiayaan pemasok, pembiayaan distributor, dan manajemen kas. Hingga November 2024, pertumbuhan bisnis ini mencapai sekitar 14%, dengan volume transaksi lebih dari Rp415 triliun. Ini mencerminkan kerja sama yang kuat dengan mitra dan dukungan konsisten dari nasabah yang mempercayai BSI untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka.
Dari perspektif seorang jurnalis, perkembangan BSI dalam ekosistem layanan wholesale menunjukkan bahwa bank ini mampu beradaptasi dengan cepat dan efektif terhadap dinamika pasar. Langkah-langkah strategis yang diambil oleh BSI bukan hanya memperkuat posisinya di pasar modal, tetapi juga menegaskan komitmennya terhadap prinsip-prinsip syariah. Hal ini menjadi inspirasi bagi institusi lain untuk terus berinovasi sambil mempertahankan integritas dan kepercayaan publik.