Pasar
Penguatan Rupiah Didorong oleh Aliran Dana Asing
2025-01-06

Nilai tukar rupiah mengalami peningkatan kecil terhadap dolar AS, sejalan dengan masuknya aliran dana asing ke Indonesia. Berdasarkan data dari Refinitiv, rupiah dibuka lebih kuat pada hari Senin, mencapai Rp16.180 per dolar AS. Indeks dolar AS/DXY juga mengalami penurunan tipis. Selama periode akhir Desember 2024 hingga awal Januari 2025, Bank Indonesia mencatat pembelian bersih oleh investor asing sebesar Rp1,08 triliun, yang berkontribusi positif pada perekonomian Indonesia.

Peningkatan Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar mata uang lokal menunjukkan kenaikan marginal di pasar valuta asing. Pada perdagangan awal pekan ini, rupiah berhasil mencatatkan penguatan seiring dengan tren positif yang sama pada akhir pekan lalu. Pergerakan ini mencerminkan respons pasar terhadap situasi ekonomi global dan domestik yang mendukung. Meskipun peningkatannya kecil, hal ini tetap menjadi indikator positif bagi stabilitas ekonomi nasional.

Secara spesifik, rupiah dibuka dengan nilai Rp16.180 per dolar AS, naik 0,03% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya. Ini menunjukkan adanya dorongan positif dari dalam negeri maupun luar negeri. Faktor utama yang mempengaruhi adalah penurunan indeks dolar AS/DXY yang turun tipis ke angka 108,93 pada pagi hari tersebut. Penurunan ini memberikan peluang bagi rupiah untuk menguat relatif terhadap mata uang utama lainnya.

Aliran Dana Asing Menguatkan Ekonomi

Masuknya modal asing ke pasar keuangan Indonesia telah berkontribusi signifikan terhadap penguatan rupiah. Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa investor asing melakukan beli neto sebesar Rp1,08 triliun selama periode 30 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025. Investasi ini mencakup pasar saham, surat berharga negara (SBN), dan sekuritas rupiah Bank Indonesia (SRBI). Aliran dana ini menjadi kabar baik bagi pemerintah dalam rangka memperkuat ekonomi nasional.

Di tahun 2024, investor asing telah menunjukkan komitmen jangka panjang dengan total beli neto sebesar Rp15,74 triliun di pasar saham, Rp34,59 triliun di SBN, dan Rp161,99 triliun di SRBI. Ini menandakan kepercayaan yang kuat terhadap prospek ekonomi Indonesia. Masuknya dana asing ini tidak hanya memperkuat nilai tukar rupiah tetapi juga membantu meningkatkan likuiditas di pasar modal. Dengan demikian, perekonomian Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan global dan menjaga stabilitas keuangan.

More Stories
see more